19.12.14

Mengetahui dan Mengembangkan Bakat Si Kecil




Bundaa.....Anda menggemari acara pencarian bakat menyanyi anak-anak yang tayang
pada salah satu saluran televisi? Tentu orangtua sangat bangga dengan bakat anaknya.

Masalahnya, tidak semua orangtua bisa mengenali bakat anak. Akibatnya, bakat seorang anak terus terpendam dan belum bisa terlihat dengan maksimal. ”Memang cukup sulit mengenali bakat anak. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya,” ujar Roslina Verauli MPsi, psikolog dari Bagian Tumbuh Kembang RSPI Jakarta, yang akrab dipanggil Vera. Menurut Vera, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui bakat anak, yakni :

- Melihat bakat dari keluarga besar. ”Bisa jadi ayah, ibu, atau keluarga besar dari ayah atau ibu memiliki bakat tertentu yang menurun ke anak,” kata Vera.
- Memerhatikan tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya dan ia berminat pada bidang apa.
- Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
- Mengikutkan anak pada sebuah tes bakat untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak.
”Bila bakat anak sudah diketahui, baru orangtua bisa mengembangkannya. Misalnya, mengikutkan anak les atau kursus sesuai dengan bakatnya. Anak juga bisa diikutkan pada suatu lomba untuk merangsang anak berkompetisi,” ujar Vera. Selain itu, sering-seringlah mengajak anak ngobrol tentang hobi dan les bakat yang ia ikuti. Dengan begitu, anak akan merasa mendapat dukungan penuh dari orangtuanya dan membuat ia makin bersemangat.

Jangan lupa berikan pujian atas prestasi yang ia raih. Hal itu penting sebagai bentuk penghargaan atas upaya yang ia lakukan. ”Tapi, bila gagal meraih prestasi dalam sebuah kompetisi, jangan memarahinya. Hibur anak dengan penuh simpati. Tanamkan bahwa dalam sebuah kompetisi ada kalah dan menang,” papar Vera.

Vera juga mengingatkan agar para orangtua tidak memaksa anak untuk mengikuti keinginan mereka. Hal itu justru akan membuat anak stres. Bahkan, akan membuat anak merasa tidak pintar karena tidak bisa mengikuti kegiatan yang dipilihkan orangtuanya. ”Bila penghayatan terhadap dirinya sudah negatif, tentu akan berpengaruh pada penghayatan anak secara sosial. Artinya anak akan sulit bersosialisasi,” tandas Vera.
(Sumber http://nyata.co.id/serba-serbi)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...