You are on page 1of 2

Apa Kabar Edelweiss ?

Lusmi Dekawati, SMAN 1 Praya


Jaga selalu bunga itu
Kalimat yang pernah diucapkan seseorang yang tak mungkin kulupakan. Dulu,sekolah
adalah hal yang paling menyenangkan. Jika aku bisa memilih,aku memilih sekolah seharian
penuh tanpa ada kata pulang. Tapi itu setahun yang dulu. Sekarang, sekolah bak neraka yang
menunggu untuk mencekikku. Percuma aku pindah ke sekolah favorit di kotaku.
Satu tahun lalu
Dasar wanita munafik kalimat seperti itu sudah biasa ku dengar di setiap
tempat.apalagi di Musholla dan kantin sekolah. Semua siswa menatap sinis kearahku. Tapi
biarlah,aku sudah terbiasa dengan semua itu.
Lisa. Kamu dipanggil pak Junaidi,katanya ditunggu di ruang BK Beritahu salah
seorang teman kelasku, Alma.
Ada apa? Apa semuanya ada kaitannya dengan hubungan kita? Panji sepertinya sudah
menebak kenapa aku dipanggil guru BK.
Pasti Ibu telah menceritakan semuanya ke pihak sekolah.
*
Setelah mengucapkan salam,akupun dipersilahkan duduk oleh pak Junaidi atau biasa
kami panggil pak Jun. Aku sudah mengerti mengapa aku sampai dipanggil ke ruang BK.
Lisa, ibumu sudah menceritakan semuanya kepada bapak.
Pak. Lisa hanya berteman dengan Panji. Apa yang salah dengan pertemanan kami ? Panji
orangnya baik kok pak guru sanggah ku.
Kamu boleh berteman dengan siapa saja. Tapi,apa tidak bisa yang lain selain Panji ? Kamu anak
yang cukup pintar dan sangat mengerti masalah agama. Lagipula,ibumu sangat tidak menyukai
hal seperti ini terjadi pada putrinya
tapi,pak. Panji adalah anak yang baik. Dia selalu mengingatkanku waktu sholat,selalu
menyuruhku untuk membaca Al-Quran, dan dia anak yang pintar,pak. Setiap pelajaran yang
tidak saya mengerti,pasti dia akan mengajari saya sampai bisa. Dia hanya kurang dalam satu hal
saja,pak. Mataku sudah mulai berkaca-kaca,aku sudah tak kuasa membendung sungai kecilku
untuk mengalir.

Itulah sebabnya,nak. Kekurangannya itu yang tidak bisa diterima oleh ibumu. Kalian
mempunyai perbedaan yang tak dapat diterima oleh kedua orang tua kalian masing-masing.
Masih banyak yang seiman denganmu. Apa kamu berani jamin kalau I Made Panji Surya itu mau
mengikuti ajaran agama mu?
Aku hanya bisa diam mendengar nasihat pak Jun. Nasehat beliau memang benar adanya.
Tuhan memang satu tapi aku dan Dia yang berbeda. Sangat berbeda!. Demi kebaikan
bersama,akupun memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Panji dan mengikuti
keinginan ibuku,yaitu pindah sekolah.
*
Adzan subuh sudah berkumandang di mana-mana. Hari ini adalah hari pertama di
sekolah baruku. Sekolah yang jauh dari Panji,orang yang tak pernah ikhlas untuk ku lepaskan.
Ringtone HP ku berbunyi memecahkan suasana kelam subuh ini. Sesaat mataku terbelanga
melihat sms dari nama yang terpampang di layar HPku PANJI.
Apa kamu masih ingat arti dari bunga Edelweis yang pernah aku kasih? Bunga itu bunga
abadi,bunga itu tidak akan pernah gugur,sama hal nya dengan aku. Tunggu aku..
***
Bel pulang membangungkanku dari kenangan masa laluku,masa lalu yang tak mungkin
terlupakan selamanya. Matahari sedang berada tepat di atas kepala,malas rasanya aku berjalan ke
pintu gerbang sekolah menunggu jemputanku.
Di gerbang sekolah, seseorang sudah berdiri tegap membelakangi gerbang. Pundak itu
sudah tidak asing lagi,aku tidak mungkin melupakannya walau aku tidak pernah melihatnya
selama satu tahun lamanya.
Panji!? Kamu ngapain di sini?
Assalamualaikum.. apa kabar Edelweiss?

You might also like