Share

Alumni Teknik Mesin ITB Jadi Desainer Mobil F1

Margaret Puspitarini , Okezone · Senin 21 Juli 2014 17:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 21 373 1015890 EIp1p8sQHl.jpg Foto : Alumni Teknik Mesin ITB Jadi Desainer Mobil F1/ dok.pribadi
A A A

JAKARTA - Siapa tak kenal olahraga Formula One (F1). Salah satu ajang balap mobil tingkat dunia itu kerap digandrungi berbagai kalangan. Maka, menjadi sebuah kebanggaan ketika mampu menjadi bagian dalam ajang bergengsi tersebut.

Perasaan itu yang dialami alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) 2004, Stephanus Widjanarko. Tephie -begitu panggilan akrabnya- bekerja sebagai salah satu engineer yang bertugas mendesain mobil balap F1 di Italia.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dia bergabung dalam tim Scuderia Torro Roso yang merupakan tim junior dari Red Bull Racing. Dalam tim ini, Tephie  berperan sebagai Computational Fluid Dynamics (CFD) aerodynamicist pada CFD khususnya di bagian external aero development.

"Saya bertugas untuk merancang bagian depan berdasarkan sisi aeronya. Atau secara lebih detailnya pada bagian front wing, nose, forward barge board, suspension layout, tyre shield," kata Tephie, seperti dikutip dari laman ITB, Senin (21/7/2014).

Menurut Tephie, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan dalam proses pembuatan kerangka mobil balap F1. Pertama, mereka membuat ide terlebih dahulu yang kemudian direalisasikan dalam bentuk 3D surfaces.

Setelah itu model dimasukkan dalam CFD, kemudian dilakukan pengujian terakhir dengan menggunakan wind tunnel. Setelah pengujian wind tunnel menunjukkan hasil yang baik, model kemudian dikirimkan ke bagian Design Office untuk direalisasikan dalam skala full body," paparnya.

Dia menyebut, proses penyusunan ide hingga pengujian melalui wind tunnel memakan waktu sekira 2-3 minggu. Meski demikian, Tephie mengaku jika setiap hari merupakan deadline untuk tugas tertentu.

"Inilah yang membedakan kerja di F1 dengan perusahaan lainnya. Ritme kerja di F1 itu padat karena timeline nya pendek-pendek, sehingga hampir setiap hari ada deadline," jelas Tephie.

Sejak awal bergabung pada F1 pada April 2013, Tephie terlibat dalam fase terakhir pengembangan mobil TR8. Pada 2014, dia terlibat dalam hampir seluruh fase development mobil TR9. "Sekarang saya sudah mulai menggarap proyek pembuatan mobil untuk tahun depan," ungkapnya.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini