Viral Video Demo KPU Bercaption Wali Kota Surabaya Ibu Risma, Pemkot: Hoaks

Viral Video Demo KPU Bercaption Wali Kota Surabaya Ibu Risma, Pemkot: Hoaks

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 02 Mei 2019 15:43 WIB
Video viral orasi di KPU bercaption Wali Kota Surabaya Ibu Risma (Foto: Tangkapan layar video)
Surabaya - Sebuah video yang merekam aksi seorang ibu yang sedang berorasi di depan kantor KPU viral di media sosial. Video berdurasi 2.04 menit tersebut menjadi heboh lantaran diberi caption 'Wali Kota Surabaya Ibu Risma' sehingga seolah-olah mirip dengan suara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dalam video tersebut, tampak massa sedang melakukan aksi demonstrasi di depan sebuah kantor KPU. Dan dalam demo tersebut terdengar suara seorang ibu yang melakukan orasi yang mengecam KPU yang dianggap telah melakukan kecurangan terhadap paslon capres-cawapres yang didukungnya.

"Saya cuma mengimbau ketua KPU sama pengurus, petugas pemilu, polisi-polisi, kowe sing bekas muridku jangan kemakan ya. Kalian dibayar oleh duit rakyat," kata suara seorang ibu di dalam video tersebut seperti yang dilihat detikcom, Kamis (2/5/2019).


"Kalian yang muslim kalian yang hamba Allah kalau kalian mati apa yang kalian perjuangkan. Apa coba, kalian telah berbuat curang dan yang kalian curangi saudara muslim kalian. Kalau kalian mau melaporkan saya silakan laporkan saya," lanjut suara di video itu.

Dikonfirmasi soal video tersebut, Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser membantah bahwa suara yang ada di dalam video tersebut adalah suara Wali Kota Risma.

"Hoaks, itu bukan ibu (Risma) tempatnya bukan KPU Surabaya. Jadi saya tegaskan lagi itu hoax," kata Fikser saat ditemui di Humas Pemkot Surabaya.

Menurut Fikser, pihaknya pertama kali mengetahui beredarnya video tersebut pada Rabu (1/5). Setelah itu ia kemudian memberitahukan langsung kepada Wali Kota Risma.


"Kita tahu kemarin siang. Dan langsung saya laporkan ke ibu. Ya beliau sangat kaget dan kecewa kok ada orang yang berbuat begitu," beber Fikser.

Untuk menindaklanjuti video tersebut, imbuh Fikser, pihaknya mengaku sudah berkonsultasi dengan bagian hukum. Karena video tersebut dianggap cukup meresahkan masyarakat.

"Banyak pihak kemudian bertanya-tanya soal kebenaran video tersebut. Kita juga saat ini telah membuat klarifikasi melalui video juga dengan memberi keterangan hoax di media sosial dan info grafis," terang mantan Camat Sukolilo itu.

"Sudah kita konsultasikan kepada bagian hukum nanti bagaimana kelanjutannya. Nantinya untuk mencari tahu siapa yang pertama pengunggah video atau pembuat biar pihak kepolisian saja," tandas Fikser. (fat/iwd)