Rabu, 16 Mei 2018

Ketika Dia Periksa Hati Ini

Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya. (Yeremia 17:10)



Waktu kami pulang melayani dari pedalaman Lampung Timur, ketika sampai di pelabuhan Bakauheni dan hendak masuk membeli tiket masuk kapal, saat itu kendaraan yang kami tumpangi diperiksa oleh pihak berwajib karena ada razia Narkoba. Hal itu terjadi bukan terhadap kendaraan yang kami tumpangi saja tapi juga bagi kendaraan lainnya. Bagi kami tidak menjadi masalah karena bukan pemakai atau pengedar narkoba. Namun bagi mereka yang menjadi pengguna atau pengedar, maka pemeriksaan ini sangat menakutkan, sebab petugas memeriksa dengan seksama dan dengan begitu teliti.

Menyelidiki dalam ayat nats di atas, disalin dengan kata “chaqar” yang berarti memeriksa dengan seksama dan teliti. Dapat kita bayangkan jika saat ini Allah memeriksa hati kita, apakah bagi kita ini sesuatu yang menyukakan hati atau menakutkan? Jika kita hidup dekat dengan Tuhan, tentu ini tidak menakutkan, sebab kita diperiksa dengan seksama dan teliti oleh Tuhan untuk diketahui hal-hal yang ada dalam hati ini. Sebelum Tuhan memeriksa hati kita, marilah kita terlebih dulu memeriksa hati kita masing-masing, apakah hati ini berkenan kepada Tuhan atau sebaliknya? Tidak ada manusia yang tahu persis keadaan hati orang lain.

Firman Allah mengajarkan kita, jika hendak mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, kita harus periksa hati ini. Dan bila ada hal-hal yang belum beres, harus dibereskan terlebih dulu supaya persembahan kita diterima oleh Tuhan (Matius 5:23-24). Dalam arti, sebelum Tuhan yang memeriksa hati kita, biarlah kita sendiri yang memeriksa dan membereskannya supaya keadaan hati kita didapati tetap baik dan berkenan.

Perlu kita pahami bahwa jika Tuhan yang memeriksa hati kita, tidak ada yang dapat kita sembunyikan sebab Dia Mahatahu sampai kedalaman hati kita. Biarlah saat Dia memeriksa hati kita, tidak didapati-Nya sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran sebab kita akan menerima akibatnya. Bila masih ada hal yang tak berkenan, mohonlah pengampunan-Nya. (aa)

DOA: “Tuhan Yesus, ampunilah aku sekiranya Kau dapati ada yang tidak berkenan dalam hidupku. Aku mau berubah, dan tolonglah aku untuk melakukannya. Amin.”


New seven Generation's artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar