-->

Pentingnya Peran Keluarga dan Masyarakat pada Pendidikan Anak di Sekolah

Pentingnya Peran Keluarga dan Masyarakat pada Pendidikan Anak di Sekolah

(OLEH : HAYATI)

Keluarga merupakan satu kesatuan hidup (sistem nasional), dan keluarga menyediakan situasi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antarpribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan.



Namun disayangkan kurangnya komunikasi terhadap orang tua siswa dengan guru yang mengajar dan sekolah dimana tempat anaknya dititipkan untuk menuntut ilmu pendidikan. Dengan kurangnya komunikasi pada ke tiga elemen ini membuat ketidak seimbangan informasi terhadap anak didiknya baik pada saat berada di sekolah maupun dirumah.

Agar bisa memajukan pendidikan perlu adanya komunikasi antara sekolah dan orang tua murid agar bisa menyesuaikan cara belajar yang baik untuk meningkatkan motivasi anak untuk belajar lebih rajin. Jika komunikasi ini berjalan dengan baik tentu bisa meningkatkan kecerdasan anak yang diinginkan baik dari orang tua dan sekolah.

CARI LINK SCROLL KETENGAH ARTIKEL, NANTI TUNGGU SAMPAI LOADING HABIS

1. Peran Keluarga 

Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan satu kesatuan hidup (sistem nasional), dan keluarga menyediakan situasi belajar. Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antarpribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik, serta pengakuan akan kewibawaan.

Sementara itu, yang berkenaan dengan keluarga menyediakan situasi belajar, dapat dilihat bahwa bayi dan anak sangat bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan janiahnya maupun kemampuan intelektual, sosisal, dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa yang diajarkan oleh orang tua. Sumbangan keluarga bagi pendidikan anak-anak adalah sebagai berikut: Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai peribadi.

Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak, sikap kasih saying atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak. Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak di tangan kedua orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain karena ia adalah darah dagingnya, kecuali berbagai keterbatasan orang tua ini.

Maka sebagian tanggung jawab pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain yaitu sekolah. Tanggung jawab pendidikan yang perlu disandarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain: Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

Advertise

Safe Link Converter

Tunggu hingga proses berjalan 100%, apabila link tidak muncul maka cukup ulangi/refresh lagi!
Hehehehehe.

Catatan safelink:

  1. Cara memasang secara otomatis di blogmu, klik tombol cara memasang dipojok kanan atas.
  2. Untuk yang menunggu link dan tidak keluar, maka cukup refresh saja.
  3. Link selalu muncul setalah loading selesai dan ada tombol warna hijau dibawah.
  4. Selesai!

Klik ini

LINK YANG KAMU CARI ADA DISINI!

Klik ini


Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.

Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.

Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir hidup muslim. Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara kontinu perlu dikembangkan kepada setiap orang tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah didasari oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.

Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.

2. Kerja Sama antara Keluarga dengan Sekolah Di dalam UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat (4) 

Dinyatakan bahwa: pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan.

Sementara itu, dalam GBHN 1993 dinyatakan: Pendidikan nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antarberbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor pembangunan lainnya serta antardaerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan bentuk pendidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan kerja sama anatara orang tua dan sekolah (pendidik). Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya.



Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama di ruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpakan kesalahan kepada sekolah.

Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak disita waktu anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, orang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar.

Berdasarkan hasil riset bahwa pekerjaan guru (pendidik) di sekolah akan lebih efektif apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya. Anak didik yang kurang maju dalam pelajaran berkat kerja sama orang tua anak didik dengan pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi.



Lambat laun juga orang tua menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu atau menghalangi kesukaran anak di sekolah. Apa-apa yang dibawa anak didik dari keluarganya, tidak mudah mengubahnya. Kenyataan ini harus benar-benar disadari dan diketahui oleh pendidik. Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga dengan sekolah.

C. Hubungan Masyarakat dengan Sekolah

Masyarakat yang disamakan dengan istilah community atau society, diartikan sebagai: A community is a group or a collection of groups that in habits a locality. Menurut pengertian ini masyarakat adalah satu kelompok atau sekumpulan yang mendiami suatu daerah. Sementra itu, Prof. Robert W. Richey memberikan batasan tentang masyarakat sebagai berikut:

The tern community refers to a group of people living together in a region where common ways of thinking and acting make the in habitans somewhat aware of them selves as a group.
Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang (relatif) sama yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai satu kesatuan (kelompok). 



Demikian pengertian tentang masayarakat yang diberikan para ahli. Meskipun masih banyak pengertian yang lain, tetapi pada dasarnya tidak terlalu banyak berbeda. Yang jelas masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia, di mana di dalam masyarakat berlangsung peruses kehidupan sosial, proses anatarhubungan, dan antaraksi.

Secara kualitatif dan kuantitatif anggota masyarakat, terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai ragam kualitas diri mulai dari yang tidak berpendidikan sampai yang berpendidikan tinggi. 

Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Antara masyarakat dengan pendidikan punya keterkaitan dan saling berperan. Apalagi pada zaman sekarang ini, setiap orang selalu menyadari akan peranan dan nilai pendidikan. Oleh karena itu, setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif berpatisifasi untuk membina pendidikan.

Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filasafat Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti telur dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula.

D. Peran Masyarakat terhadap Pendidikan

Sebagaimana yang dikemukakan terdahulu, bahwa masyarakat merupakan lembaga ketiga sebagai lembaga pendidikan, dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada. Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, jangan diharapkan pendidikan dapat berkembang dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan.

Oleh karena itu, sebagai salah satu lingkungan terjadinya kegiatan pendidikan, masyarakat mempunyai pengaruh sangat besar terhadap belangsungnya segala aktivitas yang menyangkut masalah pendidiakan. Apalagi bila dilihat dari materi yang digarap, jelas kegiatan pendidikan baik yang termasuk jalur pendidikan sekolah maupun yang jalur pendidikan luar sekolah, berisikan generasi muda yang akan meneruskan kehidupan masyarakat itu sendiri. 



Untuk iu bahan apa yang akan diberikan kepada anak didik sebagai generasi tadi harus disesuaikan dengan keadaan dan tuntunan masyarakat dimana kegiatan pendidikan berlangsung Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan (sekolah).

  1. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
  2. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
  3. Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, kebun binatang, dan sebagainya.
  4. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah. Mereka dapat diundang ke sekolah untuk memberikan ketrangan-keterangan mengenai suatu masalah yang sedang dipelajari anak didik. Orang-orang yang mempunyai keahlian khusus banyak sekali terdapat di masyarakat, seperti petani, peternak, saudagar, polisi, dokter, dan sebagainya.
  5. Masyarakatlah sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.

Dengan demikian, jelas sekali bahwa peran masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan sekolah. Untuk itu, sekolah perlu memanfaatkannya sebaik-baiknya, paling tidak bahwa pendidikan harus dapat mempergunakan sumber-sumber pengetahuan yang ada di masyarakat dengan alasan sebagai berikut.

Dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience) sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret dan mudah diingat.

Pendidikan membina anak-anak yang bersal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat.

Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang memungkinkan guru sendiri dalam mengetahuinya.

Kesimpulan



Besarnya pengaruh peranan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan untuk memajukan pendidikan terlebih lagi apabila terjalinnya komunikasi yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk membentuk anak didik yang berpendidikan baik dari sikap, perilaku, dan agamanya. Ketiga hubungan ini menjadikannya sebagai sumber pelajaran yang baik bagi perkembangan pendidikan yang terus berkembang.


Daftar Pustaka
  1. Hasbullah. Dasar-dasar llmu Pendidikan . Ed. Revisi. Jakarta. Rajawali Pers. 2009.
  2. M. Arifin - Aminuddin Rasyad, Dasar-dasar Kependidikan, Dirjen. Bimbingan lslam dan Universitas Terbuka, Jakarta, 1991.
  3. Tap MPR Nomor ll/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), Bina Pustaka Tama, Surabaya, 1993.
  4. Ogburn & Nimkolf, Sosiology, Houghton Mifflin Coy. New York, 1964, hlm. 291.
  5. Robert W. Richey, planning for Teaching an Introduction to Education, Mc.Graw Hill Book Coy, New York 1968.
  6. Mohammad Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Filasafat Pancasila, Usaha Nasional, Surabaya, 1986.
  7. Sanafiah Faisal, dalam Tim Dosen FIP IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1988.
  8. Abdul Manan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2004)
  9. Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatanya, Jakarta. Rajawali Pers, 2010.
  10. Buchari Alma, Kewirausahaan, (Alfabeta, Bandung : 2009)
  11. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (PT.Remaja Rosdakarya : 2007).
  12. Syukur Fatah. Teknologi Pendidikan. RaSAIL Media Group, Semarang. 2008.