Polisi dan Tokoh Agama Berdoa Sebelum Bubarkan Massa di Jalan Katamso

22 Mei 2019 22:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Kepolisian berjalan keluar dari barisan barikade saat kericuhan Aksi 22 Mei yang terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Personel Kepolisian berjalan keluar dari barisan barikade saat kericuhan Aksi 22 Mei yang terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada pemandangan menarik sebelum polisi memukul mundur massa yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat. Anggota Sabhara ikut berdoa bersama tokoh agama setempat, Abdurrahman.
ADVERTISEMENT
Diawali dengan membaca surat Al Fatihah dan istigfar, Abdurrahman memimpin pembacaan doa bersama.
"Ya Allah Engkau mengetahui daripada segala yang mengetahui. Ya Allah, ya Allah ya Allah kami umat-Mu. Ya Allah kami umat Nabi-Mu. Ya Allah kami berada di dalam satu tujuan. Ya Allah jadikan negara ini negara baldatun toyyibatun warobun gofur, amin ya rabbal alamin,” ucap Abdurrahman yang diaminkan oleh seluruh anggota polisi yang berada di lokasi, Rabu (22/5).
Sejumlah warga berjaga di pintu akses masuk kampung mereka di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
“Ya Allah jangan pecah kami. Ya Allah jadikan mereka-mereka yang di sana adalah orang-orang yang beriman, ya allah, yang beriman kepada-Mu. Ya Allah, yang bertaqwa kepada-Mu. Ya Allah ya rahman ya karim,” harap Abdurrahman.
Tidak berselang lama, anggota polisi langsung mengambil posisi. Dengan gas air mata mereka menuju titik konsentrasi massa.
Sejumlah anggota kepolisian dan Marinir berjaga di kawasan Slipi Jaya. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Massa lalu lari membubarkan diri. Hingga kini Jalan Beigjen Katamso pun sudah tenang. Tidak ada lagi ledakan petasan, lemparan batu ataupun asap pedih dari gas air mata.
ADVERTISEMENT
Meski begitu sisa batu yang digunakan oleh massa masih berada di tengah jalan. Jalan pun belum dibuka.