Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Risma Meroket, Ahok Stagnan

Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Risma Meroket, Ahok Stagnan

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 18 Agu 2016 15:19 WIB
Foto: Ilustrator Fuad Hasim
Jakarta - Lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis hasil survei terbaru terkait Pilgub DKI. Hasilnya, elektabilitas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik signifikan.

Survei terbaru KedaiKOPI bertajuk "Ini Kata Publik Jakarta Tentang Calon Gubernur Mereka". Survei dilaksanakan 11-13 Agustus 2016 dengan wawancara tatap muka kepada 400 responden yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan di Jakarta. Pemilihan sampel dilakukan secara acak menggunakan metode sampel acak bertingkat dengan margin of error (MOE) 4,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

Hendri Satrio, salah satu pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI mengatakan bahwa hasil survei kali ini untuk merespons keingintahuan warga Ibu Kota tentang dinamika politik yang terjadi. "Hasil survei ternyata memang sesuai perkiraan kami, Jakarta memang mengejutkan", kata Hendri dalam siaran pers yang diterima detikcom, Kamis (18/8/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendri menjabarkan hasil survei KedaiKOPI menunjukkan elektabilitas cagub DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), stagnan.

"Elektabilitas Ahok pada survei periode ini hanya 47,9%, bahkan pada pertanyaan terbuka elektabilitas Ahok lebih rendah, hanya 44,5%. Bila dibandingkan hasil survei Februari 2016 lalu, elektabilitas Ahok terbaca stagnan," ujarnya.

Sementara itu, Tri Rismaharini (Risma), elektabilitasnya menguat tajam menjadi 28,6%, atau naik 22,8% dibanding dengan hasil survei Februari 2016 lalu yang hanya 5,8%. Popularitas Risma juga terbilang tinggi, hingga mencapai 81,4%.

Nama Rizal Ramli secara mengejutkan juga diperhitungkan dalam survei ini. Rizal disebut memiliki elektabilitas yang seimbang dengan Sandiaga Uno, yaitu 3,5%. Saat dilakukan simulasi head to head dengan Ahok, Rizal, kata Hendri, meraih angka 18,5%, sementara Ahok 61,8%.

Responden yang mewakili publik Jakarta juga memunculkan pernyataan yang mengejutkan. Hanya 57% yang menyatakan sudah mantap dengan pilihannya dan 36% menyatakan bisa berubah. Saat ditanyakan tentang keikutsertaan dalam Pilkada, 87% responden mengatakan akan ikut pemilihan.

Hal menarik lainnya adalah 74% responden percaya bahwa tokoh lain berpeluang mengalahkan petahana. Hingga saat ini nampaknya masyarakat masih menimbang-nimbang calon alternatif selain petahana.

"Sehingga nama-nama seperti Tri Rismaharini, Rizal Ramli, Budi Waseso dan Sandiaga Uno memiliki masih peluang," ujar Hendri.

Dia menjabarkan ada tiga faktor kuat yang berpengaruh sehingga petahana dapat kalah dalam Pilgub DKI 2017 kelak.

"Sekitar 34,8% responden percaya Ahok akan kalah bila tersandung kasus hukum. Ada 13,3% responden percaya Ahok akan kalah bila ada koalisi antara PDIP dan Gerindra, 11,8% responden mengatakan Ahok bisa kalah bila hanya dua pasang calon, 14% mengatakan faktor lain di luar 3 faktor di atas," bebernya.

Responden juga sebagian besar bisa menerima pemimpin berbeda agama (67%), sementara 33% lainnya menyatakan tidak bisa. Saat ditanya tentang Teman Ahok, 86% responden menyatakan tidak pernah menyerahkan KTP Ke Teman Ahok, 14% lainnya menyatakan pernah. (tor/fjp)