Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Jogja Hip-Hop Sihir Penonton New Caledonia

8 September 2016   07:41 Diperbarui: 8 September 2016   08:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea

Pertunjukkann Jogja Hip-Hop Foundation (JHF) seolah menyihir penonton pada tanggal 3 – 4 September 2016 lalu di Pusat Kebudayaan Mont Dore, Noumea. Pertunjukkan itu merupakan puncak acara peringatan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia. Misi kesenian JHF secara khusus dibawa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X  dalam kunjungannya ke New Caledonia. Tak kurang 1000 penonton memadati gedung pertunjukkan. Sementara itu ratusan warga masyarakat lain yang ingin menonton harus kecewa karena kehabisan karcis.

Bagong,  Harmoni
 Mengambil tema Sacred Mantra From The Motherland, para artis JHF yang didukung para penari dari Pusat Latihan Tari (PLT) Bagong Kussudiardjo, langsung menggebrak panggung dengan melantunkan syair lagu rancak Sabdatama “We are from Java, the heart of Java, our rhyme is mantra flows down like lava….. “, yang mengingatkan pada irama musik prajurit Kraton Jogjakarta. Lirik lagu ini menggambarkan keunikan Jogja dengan kekayaan budaya adiluhung untuk terciptanya harmoni dalam keberagaman. Lirik itu ternyata sangat cocok dengan kondisi dan aspirasi masa depan masyarakat New Caledonia.

Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Selama hampir satu jam, para penonton yang terdiri dari komunitas Indonesia, Eropa, Kanak, Wallis Futuna disuguhi tampilan narasi dalang, gerak tari dan lagu : Rep Kedep, Ora Cucuk Ora Ngebul, Cintamu Sepahit Topi Miring, Jaman Edan, Ngilmu Pring, Suwukan Jaran Kepang,dan diakhiri dengan laguJogja Istimewa.

Diaspora muda Indonesia yang aktif di bidang seni musik dan beladiri silat, Jay Sani Timan sangat kagum atas penampilan JHF. “Saya bangga dapat melihat langsung kreatifitas mereka yang sangat inovatif. Hal itu banyak memberi ide dalam berkesenian”. Konsul Kehormatan Jepang Marie-Jose Michel seusai menonton mengatakan, “Meski tidak mengerti bahasanya, saya merasa terhibur. Gerak tari yang mengiringi Hip-Hop ini bagus dan indah”

Budaya Jawa, Visualisasi
 Hip-Hop sebagai sub kultur Afro Amerika, oleh Jogjakarta Hip-Hop Foundation dipadukan dengan budaya Jawa secara apik. Meskipun menggunakan lirik bahasa Jawa, memanfaatkan instrumen gamelan Jawa dalam aransemen musiknya serta memadukan gerak tari klasik dan modern, pertunjukkan itu  dapat dinikmati penonton lintas negara.

Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Aleksander Sinaga, Art Director JHF mengungkapkan, “Lirik lagu yang ditampilkan tidak hanya berisi kritik sosial. Lagu-lagu itu juga menceritakan keseharian orang Jawa, yang bersumber dari kehidupan masyarakat dulu dan sekarang. Tujuannya untuk melestarikan tradisi budaya Jawa, namun dikemas dengan memadukannya pada unsur budaya Barat”

Sementara itu, Indiartari Kussnowari, penari dari PLT Bagong Kussudiardjo mengatakan ”Kolabarosi JHF dengan PLT Bagong Kussudiarjo sudah terjalin selama lima tahun. Kami tidak menemukan kesulitan untuk memvisualisasikan dalam bentuk beragam gerak tari, sesuai isi lirik lagu yang dibawakan para rapper. Pada pertunjukan ini untuk  lagu Jogja Istimewa, kami sengaja membuat koreografi gerak tari baru.“

Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Penampilan Jogja Hip-Hop Foundation di Noumea
Inspirasi, Operet
 Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya mampu memfasilitasi kedatangan dan penampilan tim kesenian Jogja Hip-Hop Foundation di wilayah seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan ini. “Semoga ini memberi inspirasi dan semangat bagi generasi muda keturunan Indonesia di New Caledonia dalam berkesenian” tuturnya.

Closing performance mendapatkan applause meriah, di atas panggungh hadir beberapa pejabat kota Mont-Dore, Walikota Yogyakarta, dan Konjen RI Noumea
Closing performance mendapatkan applause meriah, di atas panggungh hadir beberapa pejabat kota Mont-Dore, Walikota Yogyakarta, dan Konjen RI Noumea
Sebelum Jogja Hip-Hop Foundation tampil, tim kesenian diaspora Indonesia menyajikan ringkasan operet “Dari Masa ke Masa”. Tim Kesenian di bawah binaan Persatuan Masyarakat Indonesia Kaledonia Baru (PMIK) itu pada tahun 2014 pernah dipertunjukkan operet itu selama tiga hari berturut-turut.***

Sumber informasi dan foto

Consulat Général de la République d’Indonésie  Nouméa
 2, Rue Lamartine, Orphelinat  
 98800 Noumea
 Nouvelle-Caledonie

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun