Keren, Mobil Listrik Mahasiswa Bandung Ngebut di Sirkuit Legendaris Ferrari

Keren, Mobil Listrik Mahasiswa Bandung Ngebut di Sirkuit Legendaris Ferrari

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Jumat, 09 Des 2016 09:56 WIB
Foto: Shell
Maranello - Mahasiswa Indonesia sudah mampu menciptakan kendaraan listrik yang bisa ngebut. Baru-baru ini, mobil baterai elektrik buatan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ngebut di sirkuit legendaris Ferrari, Fiorano di Maranello Italia.

Mobil garapan Tim Bumi Siliwangi UPI yang disebut Turangga Cheta Ev4 menampilkan kebolehannya dengan driver Ramdhani pada hari Rabu 7 Desember 2016. Ramdhani menjadi orang Indonesia pertama yang menguji track test drive yang legendaris ini dengan mobil karya timnya.

Meluncur dengan kecepatan 60-70 km/jam, mobil buatan mahasiswa dari UPI Bandung yang berbobot 80 kilogram (kg) ini sanggup menempuh lintasan sirkuit Fiorano dalam sebuah event hasil kerjasama inovasi antara Ferrari dan Shell bertajuk "Most Efficient Lap".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pertama kalinya, ajang "Most Efficient Lap" dilakukan di Fiorano Circuit, dimana Ferrari membuka track test drive nya untuk digunakan menguji kendaraan yang bukan produksi Fiat-Chrysler Group.

Tim Bumi Siliwangi sebagai pemenang Shell Eco-marathon Drivers World Championship London pada Juli 2016 lalu, diundang ke sirkuit Fiorano, sebuah sirkuit terkemuka dunia milik Ferrari untuk menguji efisiensi bahan bakar di test track yang legendaris ini.

Tak hanya itu, tim Bumi Siliwangi pun mendapatkan pengetahuan dan wawasan berharga dari tim teknis Scuderia Ferrari yang bermanfaat untuk meningkatkan performa mobil ciptaan terbarunya sebelum tampil pada ajang Shell Eco-marathon Asia 2017 di Singapura pada Maret mendatang.

"Dapat mengendarai Turangga Cheta Ev4 langsung di sirkuit balap uji coba milik Ferrari yang permukaannya kasar sangat menantang kreativitas saya untuk bisa mencapai efisiensi yang maksimal. Ini berbeda dengan lintasan jalan raya Luneta Park, Filipina yang cenderung lurus dan nyaris tanpa tikungan. Demikian juga dengan lintasan Queen Elizabeth Olympic Park, London yang memiliki tanjakan terjal yang berbeda dengan lintasan Fiorano Circuit.
Mengemudi di tiga lintasan yang berbeda akan menjadi pengalaman yang berharga bagi tim kami untuk dapat membuat mobil yang lebih inovatif dan efisien di masa mendatang," ungkap Ramadhani.

"Para mahasiswa dari tim Bumi Siliwangi telah menghabiskan seminggu bekerja bersama kami melalui berbagai workshop di Museo Ferrari dan belajar lebih banyak mengenai bagaimana cara kami bekerja sebagai sebuah tim dalam rangka meningkatkan kendaraan mereka menjelang Shell Eco-marathon Drivers World Championship 2017 mendatang. Sungguh sangat luar biasa bekerja dengan sebuah kelompok mahasiswa penuh motivasi yang benar-benar mendorong batas-batas efisiensi, dan ini dimungkinkan karena kerjasama inovasi dengan Shell, yang mendorong kami bekerja sama lebih erat daripada sebelumnya baik di dalam maupun di luar lintasan," papar Mattia Binotto, Chief Technical Officer Scuderia Ferrari dalam siaran pers, Jumat (9/12/2016)..

Berbekal pengetahuan dan pengalaman dari Scuderia Ferrari, Tim Bumi Siliwangi Team 4 akan membawa bekal pembelajaran ini untuk dipraktikkan di Shell Eco-marathon Asia 2017 mendatang di Singapura pada 6-19 Maret 2017.



(ddn/ddn)