Tuesday, February 21, 2017

Yield Obligasi Dan Politik: Penyebab Terbatasnya Penguatan Greenback

Rifan Pekanbaru - Keunggulan Dolar AS setelah pidato Loretta Mester tak bertambah. Di penghujung sesi perdagangan Asia, Senin (20/Feb), Greenback tergelincir bersama dengan yield obligasi AS. Menghadapi Yen Jepang, Dolar AS diperdagangkan flat di angka 113.25. USD/JPY sempat menyemai kenaikan setelah neraca perdagangan Jepang dilaporkan defisit. 


dolar-as


"Sulit bagi Dolar untuk bergerak lebih tinggi lagi saat yield obligasi 10-tahunan pemerintah AS--yang sebelumnya naik hingga 2.6 persen--tak bisa berlama-lama melekat di kisaran 2.4 persen," kata Koji Fukaya, presiden FPG Securities Tokyo yang diwawancarai oleh Reuters.

Berbicara tentang kenaikan suku bunga The Fed, Fukaya menambahkan bahwa masih ada kemungkinan The Fed memilih bulan Mei ketimbang bulan Maret. The Fed mungkin tidak akan meredakan sentimennya akan kenaikan suku bunga, dan hal itulah yang menghantarkan pada kenaikan imbal hasil. Namun, kemungkinan kenaikan pada bulan Mei terbuka lebar menunggu tindakan Presiden Donald Trump selanjutnya.


Euro Gugup Karena Potensi Kemenangan Le Pen

Sementara itu, Euro berusaha menekan Dolar dengan susah payah setelah menderita loss yang cukup signifikan. Akhir pekan lalu, Euro terpuruk di tengah gejolak jelang Pemilu Presiden Prancis. Pasar gugup melihat membesarnya kemungkinan kemenangan esktrim kanan Prancis yang anti Uni Eropa, Marine Le Pen.

Jumat lalu, dua kandidat Presiden Prancis yang lain, yakni Macron dan Fillon, mengatakan bahwa mereka sedang mendiskusikan kemungkinan untuk bekerjasama. Pasar takut, bersatunya para pemuka sayap kiri justru membuat poros tengah lebih condong ke Le Pen. 

"Belajar dari hasil yang lalu (Referendum Brexit dan Pemilu AS), isu ini (kemenangan Le Pen) ibarat api dalam sekam, akan terus menyala," kata Kyosuke Suzuki, Head of FX di Societe Generale Tokyo. Namun, Suzuki tak yakin investor sudah sangat serius dalam mempertimbangkan Pemilu Prancis untuk saat ini.

Euro merangkak naik 0.1 persen ke kisaran 1.0618 per dolar AS setelah melorot 0.6 persen pada hari Jumat. EUR/JPY naik 0.2 persen dengan diperdagangkan di angka 120.010 setelah melorot ke level rendah 119.650.

Selain dua isu di atas, kenaikan Dolar AS terbatas pada hari ini dinilai juga akibat enggannya investor untuk mengambil posisi kuat di tengah libur President Day AS. Kurangnya kejelasan dalam isu-isu yang berpotensi pemicu pergerakan mata uang, membuat arah Dolar AS belum dapat dibaca.(Mbs-rifan financindo berjangka)

Lihat :  Rifan Financindo
Sumber : seputarforex

0 comments:

Post a Comment