Cerita dari Mereka yang Belajar Bahasa Korea, Inggris, dan Mandarin di Cakap

blog-banner-testimonial

Salah satu hal yang membuat Cakap dipilih sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan bahasa asing bagi dewasa pekerja adalah fleksibilitasnya. Kali ini Cakap merangkumkan cerita dari Sobat Cakap yang mengambil kelas Bahasa Korea, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin sambil bekerja. Simak cerita mereka, yuk!

Margareta Bungawarti — Bahasa Korea

Margareta merupakan seorang perawat berusia 26 tahun yang sejak bulan April tahun ini mengambil kursus Bahasa Korea di Cakap. Setelah tiga bulan belajar, ia mengatakan bahwa dirinya makin percaya diri untuk berbahasa Korea. 

“Kelas yang saya ambil itu banyak latihan speaking-nya yang menurut saya penting banget dalam pembelajaran bahasa asing,” ungkapnya. 

Margareta juga menyampaikan kesan tentang salah satu guru favoritnya, Henni ssaem yang menurutnya memiliki metode pembelajaran yang tidak membosankan. Pengajar yang seru memang sangat berpengaruh pada semangat belajar, ya! 

Yuli Yulaikah — Bahasa Inggris

Cerita selanjutnya datang dari Yuli, seorang karyawan perusahaan multinasional berusia 41 tahun yang mengambil kursus Bahasa Inggris di Cakap. Menariknya, Yuli sudah mengambil 3x perpanjangan kursus di Cakap sejak tahun 2019. SBL! Setia Banget Lho! 

Sudah Tahu Level Bahasa Asingmu? Ikuti Placement Test Cakap untuk Mengetahuinya!

Ia mengungkapkan perkembangan signifikan yang ia rasakan dari segi speaking dengan metode daily practice yang membuatnya terbiasa berbahasa Inggris. Hal tersebut tentunya didukung oleh tenaga pengajar yang menurutnya profesional dan sangat membantu. 

“Pertama, Cakap itu fleksibel dan cocok untuk orang sibuk. Kedua, dashboard student-nya sangat berguna dan compact, semua ada dalam satu tempat,” jawabnya ketika ditanya yang membedakan Cakap dengan kursus lainnya. 

Hanke Marcelino — Bahasa Mandarin

Sobat Cakap lainnya, Henke, seorang Site Engineer di perusahaan Taiwan, juga berbagi cerita mengenai pengalaman belajarnya di Cakap. Meskipun baru belajar selama dua bulan, ia mengaku bahwa kosakatanya semakin bertambah dan juga lebih tahu penggunaannya. 

Henke juga mengungkapkan kesannya terhadap laoshi di Cakap yang peka terhadap kemampuannya. Menurutnya, beberapa laoshi juga mengajar dengan baik tanpa terpaku pada buku atau textbook

Ketika ditanya tentang keistimewaan Cakap, Hanke juga setuju bahwa jadwal yang fleksibel di Cakap sangat cocok dengannya. Ia mengatakan, “Waktunya fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan jadwal saya yang tidak pasti.” 

Margareta, Yuli, dan Henke adalah tiga dari ribuan Sobat Cakap yang hingga saat ini masih semangat belajar bahasa asing di Cakap. Padatnya kegiatan sebagai pekerja serta jadwal yang tidak menentu bukan lah penghalang tapi tantangan yang bisa diatasi dengan Cakap sebagai solusi. Semoga menginspirasi, ya! #SiapaCakapDiaDapat

Baca juga: 

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.