Serba Nanggung, Segala Hal di Makassar?

Artikel Bebas: Trip to Makassar

Makassar. Begitulah celoteh temen saya setelah bermukim di Makassar untuk masa yang gak terlalu lama sih. Maklum, setelah biasa dengan kehidupan kota metropolis di tanah jawa khususnya di Surabaya, terus tiba di Kota Makassar, mencoba mendapatkan fasilitas yang kurang lebih sama dengan Makassar. Namun, alih-alih yang didapat hanya-lah umpatan "Kota kok Nanggung".

Saat anda datang dengan menggunakan pesawat, dan kemudian anda turun ke landasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar --yang kabarnya jerih payah tangan cerdas JK--, anda akan turun di suatu landasan yang "nanggung". Maksudnya nanggung di sini adalah, saat anda turun di landasan, ujung landasan akhirnya, tidak punya belokan menuju ke terminal naik-turunnya penumpang. Jadi, kalau sudah nyampe ujung landasan, anda akan dibawa putar balik, untuk bisa masuk ke jalan menuju terminal bandara. Nah, nanggung kan.

Nggak cuman itu, akses internet pake hape alias dial-up internet, entah itu pake jalur 3G atau HSDPA sekalipun, anda cuman bisa ngomel. Speednya, minta ampun bro. Lelet... Kamu-kamu mesti sabar deh. Dan satu lagi, makanan. Bicara makanan, anda akan terheran-heran dengan rasa dan cara penyajiannya. Contoh simpel ajah, anda beli mi-goreng instant, anda akan terkejut ketika disodori, bahwa mi-instant itu tidak di-aduk, jadi bumbu-bumbunya cuman ditabur di atasnya. Dan anda sebagai pelanggan disuruh ngaduk sendiri. Nanggung, ga?

Okelah, mungkin itu hal-hal yang ill-fill dan jelek-jelek kali ya. Bukan maksud tidak ingin menyajikan artikel berimbang, yang harus dibahas dari sisi baik dan buruk tentang kota Makassar. Tapi, saya akan membahasnya sesuai dengan kenyataan. Karena judul artikelnya memang "negatif opinion", ya isinya akan mengarah ke-situ.

Saya berjanji akan menampilkan catatan saya yang berimbang dan sesuai kenyataan yang sebenarnya. Jadi, temen-temen di Makassar, tidak bermaksud men-diskredit-kan ya. Hanya sekedar catatan saja buat turis-turis domestik untuk lebih tahu sedikit tentang kota Makassar.

Saya yakin, catatan ini tidak bersifat "general". Pasti ada tempat-tempat dan fasilitas-fasilitas yang baik dan lebih bagus daripada kota-kota besar di pulau jawa.

4 komentar:

  1. nice, article,little bit agree w/ that.. sy pribadi sbg org makassar asli pun feel like that, mks sbnrnya punya konsep yg dahsyat, cmn (mungkin) blm didukung spnhnya oleh faktor2 yg lain diluar dr konsep itu sendiri... cmiiw
    btw..mudah2an tempat tinggalnya tdk tmsk sesuatu yg nanggung selama di mks... :)
    oke miii???

    BalasHapus
  2. iiih udah bagus kali klo haanya masalh ngaduk mie instan gak perlu jadi artikel keles, anda belum terbiasa, d luar negeri sekalipun klo kuta beli kyak gtuab surruh milih sendiri, suruhracik sendiri krna ssemua disediakaan sesuai selerra, msaaaalah jaln mutar itu tergantg, di Soeta jua kita mutar sana sini jd semuanya sama aja namanya jua negara kita negara sedang berkembang sudh bersyukur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah berkunjung. artikel ini dipublish sudah lama, dan its true story. mmg benar, saya belum terbiasa dg budaya mereka, dan mungkin bagi masyarakat sana, itu hal yg lumrah. btw, jd kangen pgn jalan-jalan ke sana lagi :)

      Hapus