What do you think?
Rate this book
199 pages, Paperback
First published April 1, 2010
Kalau ia bukan orang yang diharapkan orang tuanya, lalu sebenarnya siapa dia? (40)
Ayah hanya ingin berkata, bahwa setelah melihat album fotomu, Ayah merasa Ayah memiliki 5-6 anak, bukan 1. Ayah merasa melihat orang-orang yang berbeda setiap melihat dirimu tumbuh. Dirimu di setiap tingkatan usia adalah orang-orang asing satu sama lain. Bayangkan seperti ini: kau bisa berdiri di halte bus di sebelah seorang anak kecil yang sebenarnya adalah dirimu di masa kecil, dan tidak akan mengenalnya. (51)
Kau bisa mengasingkan dirimu yang sekarang dan membuka diri baru yang lebih baik. (54)
Ambil jalan yang ‘salah’. Belok di tempat yang biasanya kamu tidak pernah belok. Tidak ada satu garis membosankan yang harus kamu ikuti sepanjang hidup. Tidak ada tempat khusus yang harus kamu datangi dengan cara yang ditentukan. Beloklah. Telusurilah jalan-jalan aneh itu. Jadilah orang asing lagi!(188)
Aku lihat, kamu kayaknya tertarik juga sama aku. Aku nggak mau nyakitin kamu karena itu. Jadi, mengingat kita juga belum tahu nama masing-masing, di mana kita tinggal, dan lain-lain… Mari kita tetep jadi orang asing aja. Aku jalanin hidup aku, kamu jalanin hidup kamu. (115)
Waktu pertama kali saya lihat kamu, saya tahu kamu orang yang saya cari. Kamu adalah yin untuk yang saya. Kamu adalah orang yang akan ada di foto di ruang tamu rumah saya. Kamu adalah ibu dari anak-anak saya. Saya tahu itu. (165)
Itu surat-surat dari penggemarmu. Mereka tidak mengenalmu, tidak pernah bertemu dirimu, tapi musikmu mempengaruhi hidup mereka, kau tahu? Bayangkan Paris. Dunia ini mendengarkanmu. Mereka bilang kau penyelamat hidup mereka, dan kau mempengaruhi hidup orang-orang asing itu. Bayangkan itu. (150)
Siapa sih Tuhan buat lo? Paling juga Tuhan cuma orang asing buat lo, kayak orang-orang lain. Yang gila agama. Yang ngelakuin ritual ini itu tapi nggak ngerti juga mereka nyembah siapa. (91)