March 19, 2011

REVIEW: HEREAFTER



































"What happen after we die?"

Ketika Clint Eastwood mengarahkan sebuah film, ia bukan hanya sekedar membuat film, ia membuat karya seni. Ia mempersiapkan strategi khusus pada setiap aspek dalam proses pembuatan filmnya: pemandangan, musik, akting, dan cerita. Ini sangat jelas bahwa setiap detail dirancang dengan seksama. Film terbarunya, Hereafter, mengeksplorasi tentang kematian dan apa yang terjadi setelah kita binasa. Di tangan sutradara lain yang standarnya dibawah Eastwood, mungkin materi film ini akan divisualisasinya menjadi sebuah film yang cheesy. Tapi tidak di tangan Eastwood, meskipun ini merupakan tema baru baginya, film ini menjadi bermakna apalagi didukung kualitas akting aktor sekelas Matt Damon.

Hereafter bercerita tentang tiga individu berbeda yang masing-masing sedang memiliki masalah yang berhubungan dengan kematian. Pertama, George (Matt Damon) yang mampu berbicara dengan orang mati. Mungkin di atas kertas kemampuannya itu terbilang keren, namun cukup sulit bagi George untuk memiliki hubungan normal karena hal itu. Dia sekarang malah memilih untuk menjadi buruh pabrik dengan gaji yang kecil. Dalam pikirannya, pekerjaannya saat ini lebih baik dan tidak membebani dirinya. Ada juga seorang wanita Perancis, Marie Lelay (Cecile de France) yang entah bagaimana terselamatkan dari Tsunami. Ia memiliki 'penglihatan' setelah bencana itu, namun teman kerjanya malah tidak percaya dan menganggapnya gegar otak atau bicara omong kosong. Kita juga diperkenalkan dengan sepasang anak kembar, Marcus dan Jason (Frankie dan George McLaren) yang mencoba untuk menjaga diri mereka sendiri karena ibu mereka pemabuk dan tidak dapat diandalkan.

Ketiganya menceritakan tiga kisah yang berbeda, tetapi benang merahnya adalah kematian. Marie berhasil lolos dari kematian dan semenjak saat itu ia malah melihat hal-hal aneh. Si kembar malah secara langsung melihat kematian karena ibu mereka yang pemabuk. George memiliki karunia berbicara dengan orang mati, atau ia lebih suka menyebutnya, kutukan. Orang selalu mengetuk pintu dan mengganggu dia untuk membacanya. Dia selalu harus memberitahukan pada mereka kalau ia sudah tidak melakukan hal itu lagi. Bagi George, ia ingin hidup normal dengan manusia, bukan dikelilingi oleh banyaknya orang yang sudah mati.
Clint Eastwood berurusan dengan topik berat disini, namun Hereafter tidak terkesan murahan, dipaksakan, atau menggurui. Jika mengangkut kematian, terserah pada individu yang menonton, bagaimana mereka menganggap film ini. Apa yang mereka percayai atau tidak. Meskipun Matt Damon adalah bintang utama dalam film ini, namun secara keseluruhan film ini bukan hanya tentang dirinya. Ini lebih tentang beberapa karakter kuat dalam film dan bagaimana mereka terhubung satu sama lain. Hereafter lebih minitikberatkan pada karakter-karakter kuat didalamnya, emosi, dan harapan. Jadi jangan berharap anda akan melihat hantu atau menduga-duga kapan hantu-hantu itu akan muncul. Ini bukan film horror, ini drama. Saya pribadi menyukai film ini. Memang tidak lebih bagus dari The Sixth Sense (1999), tapi cukup berhasil jika dibandingkan film sejenis lainnya. Opening scene tentang Tsunami di Thailand berhasil membuat saya sedikit bergidik ngeri.





+ komentar + 4 komentar

March 22, 2011 at 1:12 PM

kalo film ini sih saya personally gak begitu suka, tapi gak jelek2 juga sih, masih bisa ditonton lah. kesel banget sama yang main si kembar

Terimakasih Fariz Razi atas Komentarnya di REVIEW: HEREAFTER
April 24, 2011 at 11:09 AM

hehe, setuju ama Fariz di atas.. gag terlalu suka. Malah cerita matt damon ama cewek perancis nya gag ada menariknya sama sekali... untung ketambahan cerita si kembar. Tapi emang bener sih kalo akting pemeran si kembar agak 'ngeganggu', soalnya setau saya yang main juga bukan aktor beneran. Setau saya sih Eastwood cari anak yang gag punya pengalaman akting...

Terimakasih Niken atas Komentarnya di REVIEW: HEREAFTER
March 18, 2014 at 12:59 PM

Umur boleh paling tua, namun performa di trek balapan masih tetap bertaji. Inilah ulasan yang diungkap dalam website iyaa.com Itulah pembalap kawakan McLaren, Jenson Button yang juga merupakan pembalap paling senior di perhelatan Formula One (F1) musim 2014. Baru-baru ini, dia dirumorkan akan memperpanjang masa baktinya dengan tim berbasis di Surrey, Inggris.

Terimakasih agi atas Komentarnya di REVIEW: HEREAFTER
February 15, 2015 at 2:11 AM

clint eastwood emang bagus sebagai aktor dan juga director. film yang asik Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di REVIEW: HEREAFTER

Post a Comment