Sunday, October 18, 2015

Pahlawan di Ujung Perjalanan

Setiap kali saya melihat berita dan informasi yang bertebaran di sekeliling, saya selalu mendambakan konten-konten yang membangun, yang menggelitik pikiran saya untuk bersyukur tentang Indonesia. Karya anak bangsa, aksi-aksi inspiratif, tokoh-tokoh anti-mainstream yang berkontribusi pada lingkungan dan sosial, sesuatu yang membakar habis ketidakberdayaan. Sudah terlalu banyak berita korupsi, kriminal, demo, gosip artis bercerai yang memang lebih kontradiktif dan menjual, tapi tidak menjadikan pikiran kita lebih kritis dan terinspirasi.

Ah, inspirasi. Mengapa tidak berupaya mencarinya sendiri? 
Saya mulai membuka mata, ajaibnya ternyata banyak sekali pahlawan yang ada di sekitar kita! Mulai dari awal hari berangkat ke kantor sampai pulang kerja dengan energi yang terkuras. Herannya, kok saya jadi kepikiran abang kenek begitu membahas 'pahlawan di sekitar anda,' ya? Jadi begini, saya selalu parno kalau disapa oleh orang-orang asing di sekitar jalan - apalagi malem-malem - parno karena melihat kasus yang kadang muncul di berita juga, sih. Namun, abang kenek yang sering saya jumpai di perjalanan pulang ini memang patut diacungi jempol, bukan pahlawan dengan jasa menyelamatkan negara dengan bambu runcing, namun pahlawan era kekinian yang memberi pandangan dan inspirasi baru kepada setiap orang yang lewat di sana.

Abang kenek ini sama kayak abang-abang pada umumnya, sedikit gempal dan bersuara nyaring - wajar lah, profesi kenek memang mengandalkan suara dan ketukan koin di ujung angkot, bukan? Tapi, abang kenek ini selalu menyapa dan mengingatkan penumpang untuk berhati-hati, bahkan ia pernah berpesan kepada teman yang naik angkot bersama saya, "jagain si eneng-nya, ya!" Duileh, si abang. Tidak hanya itu, pernah suatu kali saya menerjang hujan dengan sepatu yang basah kuyup, abang kenek ini bahkan memberikan saya kantong plastik dan tisu! 

Saya percaya, hidup itu pilihan. 
Kita bisa memilih untuk selalu menjadi baik, memilih pilihan terbaik dan memberikan yang terbaik. Itulah yang saya pelajari dari 'pahlawan' yang selalu muncul di akhir perjalanan saya pulang kantor. Abang kenek dan segala kesederhanaannya; segala keramahan dan semangat yang tidak berpura-pura.  
Inspirasi seperti ini, ternyata bisa didapatkan dari dunia nyata; dari perjalanan sehari-hari. Pelajaran dari abang kenek mengenai memilih yang terbaik ini pun bisa saya aplikasikan dalam tiap aspek hidup saya, bahkan untuk pilihan berlangganan TV kabel. Lucu, bukan? Konsepnya sederhana saja, kalau inspirasi seperti ini bisa saya dapatkan di hidup sehari-hari, berarti kalau saya cukup jeli dan cerdas, saya pun bisa mendapatkannya dari TV kabel dengan program-program pilihan yang mengedukasi, dong?

Memilih untuk bertemu dengan inspirasi-inspirasi, tentu saja kita sendiri yang bebas memilih jenis informasi apa yang ingin kita pelajari. Smart TV for smart people. Tentu saja, dengan tujuan, menonton konten yang bermanfaat dari TV kabel langganan kita, akan membuat kita memandang hidup dengan lebih positif dan bersemangat, menjadi pahlawan bagi orang-orang di sekitar.

Deutsche Welle (DW) 
Salah satu TV channel dengan slogan baru: made for minds.
Bahasan Local Heroes-nya sangat menggerakkan hati.
source: #NyarisPuitis
 

No comments: