Sukses

Deretan 9 Pemilik Klub Liga Premier dari Luar Inggris

Setidaknya ada sembilan pengusaha dari luar Inggris yang memiliki klub di Liga Premier. Siapa sajakah sembilan orang asing ini?

Kepemilikan Fulham berpindah dari tangan Mohamed Al Fayed kepada Shahid Kahn. Jumlah pemilik non-Inggris klub Liga Premier pun bertambah. Sebelum Khan resmi menjadi pemilik Fulham, pemilik non-Inggris di Liga Premier tercatat ada delapan orang.

Berikut ini adalah deretan pemilik klub Premier League yang bukan berkebangsaan Inggris:

1. Stan Kroenke (Amerika Serikat, Pemilik Arsenal)

Stan Kroenke memang tidak setenar pemilik Chelsea, Roman Abramovich, atau pemilik Manchester United, Malcolm Glazer. Kroenke yang tidak 'seribut' Abramovich atau Glazer sampai mendapat gelar Silent Stan.

Kroenke pun tidak sepenuhnya memiliki saham Arsenal, tapi 67 persen saham The Gunners yang ada di tangannya sudah menjadikannya penguasa klub yang bermarkas di Emirates Stadium itu. Selain memiliki Arsenal, Kroenke juga berstatus sebagai pemilik klub American Football di NFL, Saint Louis Rams.

2. Randy Lerner (Amerika Serikat, Pemilik Aston Villa)

Lahir pada 21 Februari 1962, Randy Lerner mulai menjadi pemilik Aston Villa sejak tujuh tahun silam, tepatnya pada 14 Agustus 2006. Lerner mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Villa dengan bandrol sebesar 62,6, juta pound atau sebesar 947,2 miliar rupiah, itu sama dengan 60 persen dari saham keseluruhan Villa.

Namun, hanya butuh kurang dari sebulan untuk Lerner menambah persentase kepemilikannya. Pada 5 September 2006, Lerner berhasil memiliki saham Villa sebesar 85,5 persen yang membuat posisinya semakin kuat.

3. Vincent Tan (Malaysia, Pemilik Cardiff City)

Pengusaha berusia sekitar 61 tahun itu menjadi pemilik non-Inggris di Liga Premier setelah Cardiff City berhasil lolos ke Liga Premier untuk musim depan. Tan mulai menjadi pemilik Cardiff setelah menggelontorkan dana sebesar 25 juta pound atau sekitar Rp 378,2 miliar.

Jumlah dana sebesar itu ternyata berhasil mendongkrak penampilan Cardiff dan berhasil menjadi tim promosi Liga Premier di musim 2013-2014 yang akan dimulai pada 17 Agustus mendatang.

Di bawah kekuasaan Tan yang dianggap mempercayai tahayul mengubah warna jersey Cardiff yang tadinya berwarna biru menjadi merah, dan berencana mengubah nama julukan Cardiff yang tadinya Bluebirds menjadi Red Dragons.

4. Roman Abramovich (Rusia, Pemilik Chelsea)

Nama Roma Abramovich sudah tidak asing lagi, bukan hanya di Liga Premier tapi juga di persepakbolaan Eropa. Abramovich menjadi pemilik Chelsea sejak sepuluh tahun lalu, ketika pengusaha sumber daya alam asal Rusia ini mengambil alih kekuasaan Ken Bates.

Abramovich tergolong sebagai pemilik yang berdarah dingin. Sebab, Abramovich yang memiliki kekuasan penuh dengan mudah membeli atau memecat pemain dan pelatih yang dianggap gagal membangung Chelsea. Namun, usaha Abramovich kadang berbuah manis, seperti saat Chelsea meraih gelar Liga Premier kala diarsiteki Jose Mourinho.

5. Assem Allam (Mesir, Pemilik Hull City)

Hasim Allam resmi menjadi pemilik Hull City sejak 2003, kala Hull masih berstatus sebagai klub liga divisi dua, Liga Championship. Namun, perlahan tapi pasti, langkah Hull bersama Allam akhirnya mendapat titik terang di akhir musim 2012-2013, di mana Hull berhasil menjadi runner-up Liga Championship, dan naik kasta ke Liga Premier.

Allam menjadi pemilik klub berjuluk The Tigers itu setelah menggelontorkan dana sebesar 36 juta pound atau Rp 544,5 miliar rupiah untuk keperluan Hull.

6. John W Henry (Amerika Serikat, Pemilik Liverpool)

Pria dengan julukan Yank Henry ini berhasil mengakuisisi Liverpool pada Oktober tiga tahun silam. Melalui perusahaan Fenway Sports Group, Herny berhasil menggeser pemilik Liverpool sebelumnya, yakni Tom Hicks dan George Gillet, yang dibenci oleh Liverpuldian, sebutan untuk pendukung Liverpool.

7. Shiekh Mansour bin Zayed Al Nahyan (Abu Dhabi, Pemilik Manchester City)

Kedatangan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan lima tahun silam berhasil mendongkrak status Manchester City menjadi salah satu tim utama Liga Premier, dan mampu merusak dominasi klub yang tergabung dalam The Big Four. Dengan dana seolah tak berbatas, Sheikh Mansour dengan mudah mengalirkan dana segar untuk klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu.

Sebab, dengan dana besar, City dengan mudahnya memboyong banyak pemain bintang. Awalnya, City berhasil meraih sukses dengan cara yang dianggap instan, yang terbukti dengan diraihnya gelar juara Liga Premier musim 2011-2012. Akan tetapi, City masih belum stabil dan tidak mampu mempertahankan gelar juaranya di musim 2012-2013.

8. Malcolm Glazer (Amerika Serikat, Pemilik Manchester United)

Malcolm Glazer menjadi pemilik Manchester United sejak 2005. Akan tetapi selama delapan tahun memimpin MU, Glazer memiliki banyak catatan buruk, dan membuat dirinya beserta keluarganya dibenci pendukung MU.

Kebencian ini menyeruak setelah Glazer ketahuan banyak menumpuk hutang klub dan membuat MU harus menyicil hutang tersebut. Penjualan Cristiano Ronaldo pun ditengarai untuk membayar hutang yang ada dalam tubuh MU.

Glazer pun dibenci, dan kerap diminta keluar oleh pendukung MU yang menonton pertandingan MU di Old Trafford.

9. Ellis Short (Amerika Serikat, Pemilik Sunderland)


Berawal pada September 2008, Ellis Short membeli 30 persen saham Sunderland. Akan tetapi, secara perlahan Short akhirnya mulai mendominasi kepemilikan klub, ketika Drumaville Contsortium mencapai kesepakatan dengan Short. Wal hasil, pada 27 Mei 2009, Short berhasil memegang 100 persen kepemilikan Sunderland.(TS)

Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/17hkGWs">Topi Lucu Mourinho untuk Hindari Panas di Thailand</a>
* <a href="http://bit.ly/18ZAb9M">Nih, Pola Permainan Madrid ala Ancelotti</a>
* <a href="http://bit.ly/17hksim">Persib dan Persija Sudah Berdamai, Tapi...</a>
* <a href="http://bit.ly/18kxhwE">Real Madrid Rekrut Pelatih Kiper Top</a>
* <a href="http://bit.ly/1bizE3A">Ini Skuat Timnas XI untuk Hadapi Liverpool</a>
* <a href="http://bit.ly/18ZAYav">Pesan Gubernur Jabar soal Perdamaian The Jak-Viking</a>

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini