Pengukuran Besaran Massa Menggunakan Neraca atau Timbangan

Satuan standar massa adalah kilogram (kg). Standar dari massa adalah sebuah tabung platina – iridium khusus yang disimpan di biro Internasional untuk Berat dan Ukuran (International Bureau of Weights and Measures) di dekat kota Paris, Parancis yang massanya didefinisikan tepat 1 kg.

Alat Ukur Massa
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengukur massa suatu benda digunakan alat timbangan atau neraca. Neraca atau timbangan adalah alat untuk menetapkan bobot atau massa suatu benda. Neraca yang lazim memiliki dua lengan yang masing-masing digantungi piringan, satu untuk batu timbangan dan yang lain untuk benda yang akan ditimbang. Contoh, neraca analitis laboratorium maupun tukang emas, neraca warung untuk menimbang gula, kopi, kacang. Dan yang agak berbeda adalah dacing. Sebenarnya yang diperbandingkan adalah massa benda dan batu timbangan karena keduanya mempunyai gaya berat dengan percepatan gaya berat yang sama.

Kerja neraca berlengan dua didasarkan pada asas tuas, yaitu persamaan momen: hasil kali gaya berat pada massa benda kali jarak tegak lurusnya ke titik topang sama besar dengan hasil kali gaya berat pada massa batu timbangan kali jarak tegak lurusnya pada titik topang. Karena percepatan gaya berat sama dan perbandingan jarak-jarak itu diketahui, akan diperoleh massa benda sebagai kelipatan massa batu timbangan.

Namun, dijumpai beberapa jenis neraca yang berdasarkan asas lain. Neraca pegas mengukur bobot (gaya berat) berdasarkan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa gaya berbading lurus dengan simpangan pegas. Neraca torsi mengukur bobot yang memunti kawat atau serat. Neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bobot yang kurang dari 1 gram. Neraca ultramikro menggunakan serat kuarsa untuk bobot beberapa mikrogram.

Cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan timbangan ada dua macam, yaitu langsung membaca skala yang terdapat dalam timbangan dan membandingkan dengan anak timbangan (standar massa). Untuk hasil pengukuran dengan cara membaca langsung, biasanya menggunakan prinsip kerja pegas, sedangkan yang menggunakan anak timbangan biasanya menggunakan prinsip keseimbangan (dua lengan). Anda harus membandingkan benda yang ditimbang dengan standar massa untuk mendapatkan nilainya. Hal ini dapat anda lakukan dengan cara meletakkan anak timbangan pada salah satu bejana dan meletakkan benda yang ditimbang pada bejana yang lain. Jika keadaan sudah seimbang maka benda tersebut memiliki massa yang sama dengan massa standar.

Ada neraca jenis lain yang prinsip kerjanya menggunakan dua lengan (keseimbangan), yaitu neraca Ohauss memiliki tiga anak timbangan yang menempel langsung pada skala dapat dilihat pada gambar di bawah.
 
Neraca Ohauss menggunakan prinsip dua lengan (keseimbangan)
Untuk mengetahui massa suatu benda. Anda tinggal meletakkan benda pada tempatnya dan menggeser-geser ketiga anak timbangan tersebut sehingga tercapai keseimbangan. Dengan menjumlahkan nilai skala yang terdapat pada anak timbangan tersebut, anda mendapatkan hasil pegukuran massa benda.

Neraca paling canggih dan mudah digunakan adalah Neraca Elektonik. Benda yang akan diketahui massanya diletakkan di atasnya dan secara otomatis neraca akan menampilkan angka yang menyatakan massa benda tersebut. Tingkat ketelitian pengukuran massa dengan neraca elektronik beragam. Hal ini bergantung pada penggunaannya dan seberapa canggih teknologi yang sedang berkembang. Untuk mengoprasikan neraca ini digunakan energi listrik (baterai). Contoh neraca elektronik dapat anda lihat di swalayan yang menjual buah, daging, ikan, dan sayuran.
 
Contoh Neraca Elektronik yang biasa digunakan di Swalayan

Sumber : Purwanto, B & Azam, M. 2014. Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam “Kurikulum 2013”. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari
Pengertian besaran massa, 
Pengukuran Besaran Massa Menggunakan Neraca atau Timbangan, 
macam - macam alat ukur massa, 
macam-macam neraca, cara membaca alat ukur massa

0 Comments:

Post a Comment