Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta BBM di Palu dan Donggala Dijual Eceran

Kompas.com - 05/10/2018, 23:25 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

PALU, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta SPBU di Palu dan Donggala serta daerah lain yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah, menjual bahan bakar minyak secara eceran. Menurut Kalla, Petugas bisa menggunakan ukuran konvensional.

"Bikinkan corong (dari) seng saja, jadi bikin 10 (corong) di satu SPBU, cepat, (supaya) antrenya bisa setengah jam. Daripada (sekarang) enam jam antre orang, bisa bikin marah orang," kata Kalla di Palu, Jumat (5/10/2018), seperti dikutip Antara.

Kalla mengatakan hal itu ketika memimpin rapat koordinasi penangananan bencana gempa bumi dan tsunami di Posko Penanggulangam Bencana Korem 132/Tadulako, Palu. 

Baca juga: Kisah Bocah 13 Tahun di Palu Selamat dari Gempa Saat Shalat Maghrib

Kalla menilai, untuk saat ini, cara penjualan eceran adalah yang paling efisien dan efektif. Jika menunggu pasokan listrik, menurut Kalla, akan sangat lama melayani masyarakat. Padahal warga Palu, Donggala dan daerah lain yang terdampak bencana sangat membutuhkan BBM.

Selain itu, Kalla menginstruksikan tidak ada batasan pembelian bagi masyarakat. Lalu, jangan pula ada larangan jika ada warga yang menjual kembali BBM yang dibeli. Namun, Kalla meminta, mereka yang menjual kembali jangan mengambil untung terlalu banyak.

"Kalaupun dia (warga) jual lagi, itu tidak apa-apa, biarkan saja. Rakyat juga perlu makan. Biar saja dijual, paling tinggi dia tambah Rp1000 (per liter). Ya tidak mungkin kan dia minum, tidak mungkin dia buang," katanya.

Baca juga: 6 Hari Pasca-gempa, Roda Ekonomi di Palu Mulai Bergerak

Gempa bermagnitudo 7,4 SR dan tsunami melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

Akibat bencana tersebut, BNPB mencatat 1.571 orang meninggal dunia. Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu.

Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sementara rumah rusak tercatat mencapai 66.238 unit. Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.

Kompas TV Berikut petikan pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna dalam program breaking news sore tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugatan Usia Calon Kepala Daerah Diduga Sengaja Diajukan Jelang Pilkada

Gugatan Usia Calon Kepala Daerah Diduga Sengaja Diajukan Jelang Pilkada

Nasional
Putusan MA Diduga Bagian Manuver Politik demi Bantu Kaesang di Pilkada

Putusan MA Diduga Bagian Manuver Politik demi Bantu Kaesang di Pilkada

Nasional
Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Nasional
Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com