Seniman RI Kritisi Gaya Hidup The Kardashians Lewat Instalasi Seni
- Viva.co.id/Bimo Aria
VIVA – Deretan seniman asal Indonesia rasanya tidak ada habisnya menorehkan kiprahnya di dunia internasional. Jika sebelumnya ada Hana Madness yang membawa isu kesehatan mental dengan doodle art-nya mendunia, kini Laila Azra berhasil mengambil bagian dalam Amsterdam Light Festival ke delapan, dari 28 November 2019 sampai 19 Januari 2020.
Melalui karyanya yang berjudul Feel Like the Kardashians ia menyoroti ketenaran dan media. Karya seni cahaya ini adalah yang pertama dari Laila dan merupakan perenungannya tentang lingkaran disruptive yang terjadi antara media, para pesohor, dan penontonnya.
Saat pertama kali tahu tentang topik disruption untuk Amsterdam Light Festival tahun ini, Laila langsung membayangkan kilatan lampu kamera paparazzi di kepalanya. Sorot lampu itu mengikuti gerak gerik para pesohor yang jadi target mereka. Kejadian ini sesungguhnya sangat mengganggu kehidupan si subjek maupun si objek.
"Dampak negatifnya bahkan menjangkau kita, para penonton, yang tak sengaja terlibat dalam hubungan ini. Hingar bingar dunia hiburan seringkali mengalihkan perhatian kita dari apa yang nyata dalam hidup." ujar Laila Azra dilansir rilis yang diterima VIVA Kamis 21 November 2019.
Ia menjelaskan bahwa Ide tersebut kemudian diwujudkan dalam dua bagian karya instalasi kayu, masing-masing sepanjang 12 meter yang menggambarkan sosok-sosok manusia dan lampu kamera yang berpendaran. Tiap bagian karya Laila ini ditempatkan berseberangan di masing-masing sisi di Amstel Stock.
Feel Like the Kardashians adalah salah satu dari sekitar 25 karya seni lampu yang dipamerkan selama festival yang berlangsung selama 53 hari itu. Karya-karya seni cahaya yang dipamerkan akan dinyalakan setiap hari dari pukul 5 sore sampai pukul 11 malam, kecuali pada malam tahun baru antara pukul 5 sore sampai 8 sore.
Bandara Kansai Berhasil Cetak Rekor 30 Tahun Tanpa Kasus Kehilangan Bagasi
Sejak dibuka pada bulan September 1994, Bandara Kansai di Jepang telah menjadi pusat kebanggaan dengan reputasi tanpa adanya kehilangan bagasi selama 30 tahun.
