Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Adopsi Kucing Itu Tidak Mudah, Sudah Siapkah Mental dan Budget Khusus?

27 Februari 2021   13:18 Diperbarui: 28 Februari 2021   17:53 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Anak yang Pelihara Kucing. Sumber Haibunda.com

Saya teringat kisah seorang teman yang memiliki hobi memelihara kucing rasa jenis Persia. Saya sempat bertanya kenapa dirinya menyukai memelihara kucing. Jawabannya simple karena Kucing adalah peliharaan yang paling disayang oleh Nabi Muhammad selain dianggap hewan penurut dan cocok untuk menjadi teman di rumah.

Saya akui kucing khususnya jenis Ras seperti Persia dan Anggora sangat banyak dijadikan peliharaan oleh masyarakat pecinta kucing. Bentuknya yang menggemaskan serta memiliki bulu lebat menjadikan dua jenis ini menjadi jenis kucing favourite termasuk teman saya yang memelihara jenis Persia.

Dirinya membeli kucing Persia sejak masih kecil seharga 350 ribu di pasar hewan di Kota Malang. Saya sempat menanyakan suka duka mengadopsi kucing. Ada jawaban yang membuat saya terpukau, "Memelihara kucing harus siap mental dan budget khusus"

Saya awalnya kurang paham tentang maksud jawaban ini. Namun seiring waktu saya memahami maksud dan pernyataan teman saya ini. Bagi orang lain, memelihara kucing dianggap gampang padahal nyatanya mengadopsi kucing tidak segampang dan semurah yang dipikirkan.

Persiapkan Mental

Mengapa kita perlu mempersiapkan mental secara khusus ketika memelihara kucing?

Pertama, ketika kita sudah berniat mengadopsi kucing maka ada kewajiban untuk memelihara kucing sebaik mungkin bahkan jika bisa dianggap sebagai bagian dari keluarga kita sendiri. Artinya kita perlu meluangkan waktu untuk merawat, menjaga dan memperhatikan kesehatan si kucing.

Kita tahu bahwa kucing termasuk hewan aktif. Kecenderungan kita membiarkan kucing bergerak bebas di dalam rumah. Ada kalanya kucing disaat masa tumbuh terutama saat baru memiliki gigi sangat aktif untuk menggigit segala barang dan bahkan bisa merusak barang tersebut.

Contohnya si kucing mengoyak bantal hingga bisa atau kapuk berserakan, merobek kordern, menggigit sandal dan sepatu hingga rusak atau bahkan menggigit pakaian hingga bolong. Mental kita harus bisa menerima kondisi tersebut. Tentu tindakan si kucing akan membuat kita marah atau setidaknya mengelus dada namun nyatanya kucing tetaplah seekor hewan yang bergerak secara insting hewani maka kita tidak bisa menyalahkan si kucing yang merusak barang di rumah.

Sudah siapkah mental kita ketika pulang kerja. Badan terasa pegal dan mood sedang tidak stabil karena baru kena marah atasan namun ketika sampai di rumah tiba-tiba menemukan kotoran dan kencing si kucing di mana-mana. Aroma kotoran semerbak memenuhi ruangan rumah membuat kita yang sudah capek kerja semakin stres dengan kondisi tersebut. Mental ini harus kita siapkan jangan sampai kita justru mengalami depresi ketika berhadapan dengan situasi seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun