4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Akuntansi sebagai sumber informasi keuangan menggunakan satuan uang sebagai alat denominasi unsur-unsur yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Pengukuran unsur neraca dan laporan laba rugi menggunakan beberapa dasar pengukuran tertentu sebagai alat untuk melakukan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan. Adapun beberapa dasar pengukuran tersebut antaralain biaya historis, biaya kini, nilai realisasi/penyelesaian, nilai sekarang dan nilai wajar.

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Pengukuran Unsur Laporan Keuangan - Pengukuran Tertentu Unsur Laporan Keuangan


1. Nilai Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setar kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan, untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang timbul sebagai penukar dari kewajiban atau dalam keadaan tertentu (misalnya pajak penghasilan) sejumlah kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

2. Biaya Kini (Current Cost)
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar, bila aset yang sama atau setara aset tersebut diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.

3. Nilai Realisasi / Penyelesaian (Realizable / Settlement Value)
Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas dinyatakan sesuai nilai penyelesaian (yaitu jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal).

4. Nilai Sekarang (Present Value)
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan, yang didiskontokan ke nilai aset sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih dimasadepan, yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

5. Nilai Wajar (Fair Value)
Perkembangan standar akuntansi berbasis IFRS memperkenalkan konsep nilai wajar. Dalam IFRS 13 Fair Value Measurement mengatur mengenai konsep nilai wajar yang diadopsi kedalam PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar.

Baca Juga: Laporan Keuangan Utama Perusahaan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan - Tips dan Trik

Dalam memahami Pengukuran Unsur Laporan Keuangan, pada awalnya akan sulit membedakan manakah yang termasuk biaya kini atau mana yang termasuk historical cost, namun nanti seiring berjalanya waktu dan belajar dari kasus-kasus yang tersedia tentu akan semakin gampang dalam memahami Pengukuran Unsur Laporan Keuangan. Sekian dari kami dan selamat membaca Pengukuran Unsur Laporan Keuangan.
Posting Komentar

Posting Komentar