Abu Dujanah, Sahabat yang Wara'
Sehingga pada suatu subuh rasulullah menjumpainya dan bertanya : " wahai abu
dujanah, apakah engkau tidak membutuhkan seuatu apapun dari pada Allah? "
abu
dujanah menjawab : " aku sangat membutuhkan kepada Allah wahai rasulullah "
nabi
kembali bertanya: " lantas kenapa engkau tidak bersabar sejenak hingga mendengar
aku berdoa? "
"wahai rasulullah, dengan kelakuan ku ini sebenarnya aku memilik
sebuah masalah "
" apa masalah engkau wahai abu? "
Abu dujanah menceritakan "
begini wahai rasulullah, rumah yang aku tempati saat ini berdampingan dengan
rumah seorang laki-laki. sedangkan di dalam halaman rumahnya ada sebatang phon
kurma yang mengarah ke rumahku. maka apabila rumah itu dihembus oleh angin pada
waktu malam, buahnya akan jatuh ke pekarangan rumahku.inilah yang aku
khawatirkan wahai rasulullah, karna apabila anakku terbangu dari tidurnya,
mereka merasa sangat lapar, mereka tidak memiliki makanan lain selain memakan
buah kurma tetangga yang jatuh ke pekaranga rumahku. Dari situlah aku bergegas
memungut buah kurma yang da di halaman rumahku kembalikan pada pemiliknya.pernah
suatu hari aku melihat anakku memakan memakan buah kurma tadi, maka dengan
segera aku memasukkan tanganku kedalam mulutnyaagar ia tidak sempat memakannya.
pada saat itu pula aku berkata pada anakku : " jangan engkau permalukan ayahmu
di akhirat nanti gara-gara engkau memakan sesuatu yang haram. " maka anakku
langsung menangis karna sedang merasakan sangat lapar. maka aku langsung
mengatak padanya " walaupun nyawamu keluar karna lapar aku tidak aka pernah
mengenyangkanmu dengan makanan yang haram ". setelah itu aku mengembalikan buah
kurma tadi kepemiliknya.
Setelah mendengar pernyataan abu dujanah, maka
bercucuranlah air mata rasulullah. Rasulullah menanyakan tentang pemilik pohon
kurma yang ternyata ia adalah orang munafik. maka rasulullah meminta agar si
munafik tadi menemui rasulullah. saat ia menemui rasulullah, rasulullah berkata
padanya " juallah pohon kurma itu padaku sebagai gantinya engkau mendapatkan 10
pohon kurma yang akarnya terbuat dari pada zubarjat yang hijau, cabangnya dari
pad emas yang merah, pelepahnya dari pada mutiara yang putih, yang padanya disertai dengan bidadari surga yang jumlahnya lebih banyak dari pada buah kurma
yang ada di tangkainya.
orang munafik menjawab " aku hanya menjualnya dengan
sesuatu yan di bayar tunai, bukan dengan perjanjian yang ada di surga nanti."
Dengan segera abu bakar langsung melompat kehadapan si munafik dan menawarkan
agar ia menjual pohon kurmanya dengan bayaran 10 pohon kurma yang mutunya tidak
ada bandingan diseluruh kota madinah pada saat itu. barulah si munafik merasa
senang dengan tawaran yang di berikan abu bakar. sewtelah abu bakar membelinya
langsung menyerahkan kepemilikan kepada abu dujanah secara gratis. dengan
kebaikan yang dilakukan abu bakar rasululla menjamin abu bakar akan mendaoakan
balasan di akhirat. dengan jaminan itu membuat abu bakar dan abu dujanah merasa
senang.
Setelah itu , pulanglah munafik kerumahnya dan menceritakan kepada
istrinya tentang keuntungan besar yang di raihnya, sebab telahh menjual pohon
kurma dengan bayaran yang luar biasa, da npohon kurma tersebut masih masih bisa
ia manfaatkan dikarnakan posisinya ada dalam pekaranga rumahnya. Namun, kejadian
sebenarnaya melenceng dari yang dia pikirkan, manakala ia terlelap pada suatu
malam saat ia terbangun dari tidurnya , ia sangat terkejut karna pohon kurma
yang dulunya ada dalam pekarangan rumahnya tiba - tiba sudah berpindah denga
kuasa allah kedala pekarangan rumah abu dujanah, seolah-olah pohon kurma itu
tidak pernah tumbuh di halaman rumah si munafik. hal ini sangat membuat si
munafik terheran-heran, karna ini merupakan mu'jizat rasululllah SAW.
Marilah
sama-sama kita menjaga diri kita dan keluarga kita dari pada sesuatu yang haram.
karna aka menyebabkan manusia dibenci oleh allah dan disiksa dalam neraka.
Na'uzubillah .semoga dengan diajuhi dari perbuatan keji dan mungkar, kita akn
mendapatkan keeridhaan daripada allah dan membawaki kita kedalam ikhlas
beribadat.kemaun dan keikhlasan dalam beribadat sangat perngaruh terhadap
kelakuan seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan makanan yaang di konsumsi.