Biang Kerok Krisis Besar hingga Kerusuhan di Sri Lanka

CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2022 13:06 WIB
Sri Lanka tengah menghadapi krisis besar mulai dari ekonomi hingga politik karena pinjaman yang melambung dan salah kaprah mengelola finansial negara.
ibuan warga demo minta Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur. (REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)

Di tengah kesulitan ekonomi yang mencekik, pemadaman listrik membuat warga semakin menderita. Mereka lalu ramai-ramai turun ke jalan dan menuntut pengunduran diri Rajapaksa.

"Presiden mengundang semua partai politik di parlemen untuk menerima jabatan kabinet dan bergabung untuk mencari solusi menangani krisis nasional," demikian pernyataan Kantor Kepresidenan Sri Lanka pada Senin (4/4) dikutip AFP.

Dalam pertemuan itu, mereka menekankan solusi harus segera ditemukan "dalam kerangka demokrasi" mengingat krisis yang semakin parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut muncul usai 26 menteri Sri Lanka mengundurkan diri imbas krisis yang terjadi.

Gubernur bank sentral Sri Lanka, Ajith Cabraal, juga mengundurkan diri pada hari ini, Senin (4/4).

ADVERTISEMENT

Terbaru Menteri Keuangan Sri Lanka, Ali Sabry, mengundurkan diri sehari usai dilantik. Langkah itu diambil demi kepentingan negaranya.

Kepergian para kabinet itu membuat Rajapaksa 'memutar otak' untuk mencari orang mengisi jabatan yang kosong demi menopang kekuasaan dia.

Namun, tindakan itu dinilai kurang tepat di tengah krisis yang mendera. Pengamat politik, Victor Ivan, mengatakan perombakan kabinet dengan kedok pemerintah nasional tidak akan diterima orang-orang yang menuntut kepergian Rajapaksa.

"Yang dibutuhkan adalah program reformasi yang serius, tidak hanya untuk menghidupkan kembali ekonomi tetapi juga mengatasi masalah pemerintahan," kata Ivan dikutip AFP, Senin (4/4).

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER