Alami Gejala Setelah Minum Obat Bikin Waswas Gagal Ginjal Akut? Ini Saran BPOM

Alami Gejala Setelah Minum Obat Bikin Waswas Gagal Ginjal Akut? Ini Saran BPOM

Muhammad Rofiq - detikHealth
Rabu, 19 Okt 2022 18:02 WIB
Ilustrasi obat sirup paracetamol
Ilustrasi Sirup Paracetamol (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengajak masyarakat untuk menggunakan obat secara aman dengan memperhatikan label dan penyimpanannya.

"Menggunakan obat secara sesuai dan tidak melebihi aturan pakai, membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan, dan menghindari penggunaan sisa obat sirup yang sudah terbuka dan disimpan lama," demikian keterangan tertulis dalam rilis resmi BPOM, dikutip detikcom, Rabu (19/10/2022).

Apabila gejala tidak berkurang setelah 3 (tiga) hari penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas pada upaya sendiri (swamedikasi), BPOM RI menyarankan melakukan konsultasi kepada dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, masyarakat diharapkan melaporkan secara lengkap obat yang digunakan pada swamedikasi kepada tenaga kesehatan.

"Melaporkan efek samping obat kepada tenaga kesehatan terdekat atau melalui aplikasi layanan BPOM Mobile dan e-MESO Mobile," terang BPOM.

ADVERTISEMENT

BPOM juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan menggunakan produk obat yang terdaftar di BPOM yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kefarmasian atau sumber resmi.

"Serta selalu ingat Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat," demikian bunyi imbauannya untuk masyarakat.

Munculnya laporan 206 anak mengalami gagal ginjal akut belakangan memicu kekhawatiran kaitan dengan penggunaan obat tertentu. Hal ini berkaca pada kasus di Gambia, yakni empat obat batuk diyakini menyebabkan 70 anak gagal ginjal akut hingga meninggal.

Pemerintah belum bisa memastikan penyebab di balik lebih dari 200 anak terkena gagal ginjal akut dan 99 di antaranya meninggal dunia. Penelitian terkait gagal ginjal baru akan dirilis pekan depan.

Kondisi yang Perlu Diwaspadai

Dalam kesempatan lainnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim B Yanuarso, SpA(K) menjelaskan gejala gangguan ginjal akut misterius yang harus diwaspadai yakni perubahan volume dan frekuensi buang air kecil. Juga pada beberapa pasien, buang air kecil berhenti sama sekali.

"Kasus ini (gangguan ginjal akut misterius) rapid progressive. Jadi sangat cepat perburukannya, sangat cepat sekali," ujarnya dalam siaran langsung Instagram Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (@ikatandokterindonesia), Selasa (18/10).

"Yang tadinya batuk-pilek saja atau ada mual, muntah, diare, kemudian yang khas adalah demam juga. Kemudian kencing atau berkurang kencingnya, (jadi) rapid progressive. Kemudian kalau kita cek laboratoriumnya, terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatininnya," imbuhnya.

Sekaligus dr Piprim mengimbau masyarakat untuk tidak panik jika menemukan kondisi serupa pada anak-anak.

"Kencing itu 1 ml atau 1 cc per kilogram berat badan per jam. Jadi kalau anak umur setahun (berat badannya) 10 kilogram, dalam 24 jam itu 240 cc. Jadi kira-kira satu gelas air mineral, itu kencingnya 24 jam segitu. Kencingnya anak umur setahun nggak banyak-banyak banget kan. Tapi kebiasaan kencing yang seperti biasanya, kita juga perhatikan," jelasnya.

"Kalau anaknya sudah pampersnya kering terus ya dilihat juga. Tapi jangan juga sampai paranoid membanjiri rumah sakit ramai-ramai. Jadi istilahnya kita waspada dan jangan lupa berdoa," pungkas dr Piprim.

(vyp/vyp)
Obat Sirup Setop Sementara
86 Konten
Penyebab Gangguan Ginjal Akut Misterius masih belum konklusif, namun beberapa pihak mengaitkannya dengan produk sirup parasetamol buatan India. Amankah minum sirup parasetamol?