Share

Sejarah Sajadah, Apakah Nabi Muhammad Juga Menggunakannya?

Novie Fauziah, Jurnalis · Selasa 17 Maret 2020 06:15 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 16 614 2184144 sejarah-sajadah-apakah-nabi-muhammad-juga-menggunakannya-gQQ16dwWjb.jpg Sajadah jadi alat salat (Foto: Flying Carpets)
A A A

Sajadah hanya jadi salah satu alat salat. Namun sajadah juga dijadikan alas untuk menutupi lantai karena takut ada najis.

Umumnya sajadah terbuat dari bahan yang biasa digunakan membuat karpet sehingga salat pun akan lebih nyaman dan aman dari hadast.

 sajadah

Semenjak virus corona (COVID-19) datang dan menjangkit ke sejumlah negara, sebagian besar masjid pun dilakukan sterilisasi salah satunya dengan pengangkatan karpet dan sajadah yang biasa digunakan untuk salat. Salah satunya adalah Masjid Istiqlal.

Keberadaan sajadah sendiri melewati sejarah yang sangat panjang, dan melalui pengaruh peradaban Islam. Dikutip dari laman resmi Pesantren Nuris (Nurul Islam) Jember, istilah sajadah di dalam Alquran dan hadist memanglah tidak ditemukan.

Namun keberadaannya memiliki kisah tersendiri, dan dijelaskan di salah satu kitab.

Di dalam kitab Ibnu Batutah, Raihlah Ibnu Batutah berkata "Orang-orang pinggiran di Kairo Mesir terbiasa keluar rumah untuk melaksanakan Salat Jumat. Para pembantu mereka biasanya membawakan sajadah yang terbuat dari pelepah-pelepah pisang, dan menghamparkannya untuk keperluan salat mereka. Pada masa tersebut (masa Ibnu Batutah) hingga sekarang penduduk Makkah melaksanakan salat di masjid jami menggunakan sajadah."

Lalu apakah Nabi Muhammad SAW dulu salat menggunakan sajadah?

"Dulu Nabi tidak pakai sajadah (red. salat)," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Masjid Istiqlal, Ustadz Abu Hurairah Abdul Salam saat dihubungi Okezone Selasa (17/3/2020).

Menurut Abu, kala itu Nabi Muhammad hanya menggunakan pelepah kurma sebagai alas salatnya. Sedangkan lantai masjidnya terbuat dari pasir sebab pada mas Nabi belum menggunakan keramik seperti sekarang ini.

"Saat Nabi Muhammad salat hanya pakai pelapah kurma karena dulu lantai masjidnya dari pasir," ucapnya.

Dari Abu Sa’id berkata, ia pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bersabda,

دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : فَرَأَيْتُهُ يُصَلِّي عَلَى حَصِيرٍ يَسْجُدُ عَلَيْهِ

Artinya: "Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salat di atas tikar, beliau sujud di atasnya." (HR. Muslim).

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Pondok Pesantren Al Manhaj, Nabi sendiri pernah salat menggunakan kain bercorak. Namun ternyata kain tersebut malah menganggu kekhusyukan salatnya.

Rasulullah SAW bersabda,

اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي

Artinya: "Bawalah kain ini ke Abu Jahm dan bawakan kepadaku kain milik Abu Jahm yang tidak bercorak, karena kain yang bercorak tersebut sempat melalaikanku dari salatku (mengganggu kekhusyu’anku)." (HR.Bukhâri dan Muslim dari hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma).

Hadist di atas menjelaskan, kain bercorak yang dimaksud adalah ibarat sajadah yang penuh dengan gambar atau warna-warna mencolok sehingga saat itu Nabi malah tidak khusyuk dalam salatnya, karena sebagian pikirannya malah tertuju kepada alas salatnya itu.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini