Investasi Jangka Panjang: Jenis, Strategi, Risiko, & Tujuannya

Diperbarui 22 Mei 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Pernah mendengar istilah investasi jangka panjang? Bagaimana pandangan kamu terkait investasi jenis ini?

    Investasi menjadi salah satu kegiatan yang digemari oleh banyak orang sampai saat ini.

    Dengan investasi, kamu dapat menjaga aset kekayaan kamu di masa depan, sehingga nantinya kamu akan memiliki jaminan keuangan yang sudah pasti.

    Banyak yang masih belum menyadari pentingnya investasi, tetapi tak sedikit juga yang sudah mempersiapkan diri untuk berinvestasi.

    Investasi sendiri ada dua jenis, yaitu investasi jangka pendek dan jangka panjang. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan investasi jangka panjang dan contohnya?

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan apa itu investasi jangka panjang, lengkap beserta contoh-contohnya, strategi, dan lain-lain. Yuk, simak pembahasannya!

    Apa Itu Investasi Jangka Panjang?

    Menurut Investopedia, investasi jangka panjang adalah penanaman aset dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lain.

    Artinya, investasi ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa sampai satu tahun atau lebih untuk mencapai keuntungan yang tinggi.

    Penjelasan singkatnya, perusahaan A berinvestasi secara besar-besaran kepada perusahaan B.

    Lalu perusahaan A mendapatkan pengaruh yang sangat signifikan atas perusahaan B tanpa memiliki mayoritas suara saham.

    Dalam hal tersebut, harga pembelian akan disebut sebagai investasi jangka panjang.

    Investasi dalam jangka yang lama jelas sangat berbeda dengan investasi jangka pendek.

    Pada umumnya investasi jangka pendek hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun untuk dapat mencairkan dana atau keuntungan. Biasanya, investasi pendek cenderung akan dijual kepada orang atau perusahaan lain.

    Sementara investasi jangka panjang membutuhkan waktu yang lama, bisa setahun atau bahkan lebih.

    Berbeda dengan investasi jangka pendek yang akan dijual, investasi jangka panjang biasanya tidak akan dijual selama bertahun-tahun.

    Bahkan ada beberapa kasus dari investasi jangka panjang yang tidak akan pernah dijual sama sekali.

    Apabila kamu memutuskan untuk menjadi investor jangka panjang, maka kamu harus bersedia bersabar dalam jangka waktu yang terbilang lama.

    Dengan kesabaranmu, maka potensi jumlah keuntungan yang akan kamu dapatkan terbilang sangat tinggi.

    Baca Juga: Asuransi vs Investasi: Mana yang Lebih Baik dan Didahulukan?

    Tujuan Investasi Jangka Panjang

    Ada banyak sekali tujuan dari investasi dalam jangka waktu yang lama, berikut beberapa tujuannya:

    • mendapatkan penghasilan pasif dalam setiap periode, seperti bunga, dividen, atau bunga sewa
    • mengarahkan dana khusus, misalnya biaya pendidikan anak atau dana pensiun
    • menurunkan risiko
    Baca Juga: 5 Langkah Menghindari FOMO dalam Investasi agar Tak Rugi

    Risiko Investasi Jangka Panjang

    Setiap investasi pasti punya risikonya masing-masing. Berikut adalah beberapa risiko dari investasi jangka panjang:

    1. Risiko pasar

    Salah satu risiko dari melakukan investasi jangka panjang adalah adanya risiko ketidakpastian pasar atau harga pasar menurun.

    Hal ini bisa terjadi karena faktor seperti isu-isu politik, resesi ekonomi, kerusuhan, dan perubahan iklim politik.

    Saat terjadi hal-hal seperti di atas, harga pasar bisa menjadi tidak stabil sehingga harga produk investasi bisa saja naik turun.

    2. Risiko likuiditas

    Risiko dari investasi jangka panjang selanjutnya adalah likuiditas atau apakah uang yang diinvestasikan mudah dicairkan atau tidak.

    Pasalnya, beberapa produk dalam investasi jenis ini yang  tidak mudah untuk dicairkan.

    Misalnya, seperti produk investasi deposito, kamu tidak bisa mengambil uang sebelum jatuh tempo yang ditentukan.

    Jika tetap ingin mencarikannya karena satu atau dua hal, kamu akan dikenakan denda sesuai ketentuan

    3. Risiko inflasi

    Produk-produk investasi jangka panjang juga sangat terpengaruh dengan angka inflasi.

    Inflasi sendiri bisa terjadi karena harga yang naik sehingga menimbulkan daya beli yang menurun.

    Karena hal ini, pola konsumsi masyarakat seperti membeli produk investasi juga berubah. Ini tentunya bisa mempengaruhi harga pasar yang ada.

    Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang

    Ada beragam jenis investasi yang dianggap sesuai untuk jangka waktu yang lama. Jenis-jenis investasi itu adalah:

    1. Emas

    Emas sudah sejak lama menjadi salah satu instrumen investasi untuk periode waktu yang lama karena terbukti sangat menguntungkan.

    Pasalnya nilai emas memang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apabila mengalami penurunan, maka penurunan nilainya tidak terlalu signifikan.

    Kelebihan lain dari investasi emas ini adalah likuiditasnya yang sangat tinggi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir saat ingin menukarkan emas menjadi uang tunai saat ini.

    Selain itu, bisa dibilang investasi dalam bentuk emas mempunyai risiko yang minim dan tahan terhadap terjadinya inflasi.

    Saat ini sudah banyak sekali tempat bagi kamu untuk memulai investasi emas. Kamu dapat berinvestasi emas dalam bentuk batangan, koin emas maupun perhiasan sekalipun.

    Pilihlah sesuai dengan apa yang kamu inginkan dan tuju. Setelah itu, jangan lupa pelajari dasar-dasar investasi emas agar dapat mengikuti perkembangannya nanti.

    2. Saham

    Selain emas, saham juga bisa menjadi salah satu investasi jangka panjang bagi kamu dengan keuntungan yang besar.

    Menurut Good Financial Cents, ada beberapa keunggulan dari investasi saham yang menjadikan investasi ini merupakan investasi jangka panjang yang bagus:

    • kamu tidak perlu mengelola properti atau bisnis karena saham adalah “kertas” investasi
    • saham nilainya bisa naik, bahkan secara signifikan dalam jangka waktu panjang
    • berinvestasi saham sama saja dengan investasi dalam ekonomi
    • kamu akan mendapatkan dividen, laba dari perusahaan
    • saham mempunyai likuiditas yang tinggi
    • kamu dapat berinvestasi saham ke dalam kelas internasional
    • diversifikasi investasi

    Dengan berbagai keunggulan tersebut, saham menjadi salah satu instrumen investasi yang cocok bagi kamu.

    Usahakan bagi para pemula pelajari terlebih dahulu tips investasi saham supaya dapat mengerti alurnya nanti ke depannya.

    3. Properti

    Salah satu produk dengan nilai investasi jangka panjang yang sangat tinggi adalah tanah ataupun tanah sekaligus bangunannya.

    Seperti yang kita ketahui bahwa nilai jual tanah cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini termasuk ketika kamu membangun sebuah bangunan di tanah tersebut.

    Maka jangan heran apabila saat ini sudah banyak sekali perumahan-perumahan di sekitar kamu.

    Mengapa mengalami peningkatan harga? Karena setiap tahunnya permintaan terhadap rumah ataupun tanah selalu meningkat. Rumah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi manusia.

    Bisa dikatakan, di setiap tahunnya nilai investasi properti setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 20%.

    Akan tetapi, investasi properti ini tentu berbeda dengan investasi emas maupun saham. Pasalnya, ketika kamu hendak memulai investasi properti, maka kamu akan membutuhkan modal yang banyak.

    Sebab sampai saat ini harga properti sendiri sangat tinggi, terlebih jika berada di kawasan perkotaan.

    Apabila belum mempunyi dana yang besar, kamu dapat memulainya dengan Kredit Pemilik Rumah (KPR) sehingga dapat melakukan cicilan untuk membelinya.

    4. Obligasi

    Instrumen investasi yang satu ini biasanya sangat disukai oleh para pengusaha dan juga investor.

    Obligasi sendiri adalah surat utang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Dalam surat ini tercantum nama kamu sekaligus tanggal jatuh tempo pinjaman.

    Selain itu, di dalam  surat tersebut juga terdapat bunga yang menjadi kewajiban pinjaman. Biasanya jangka waktu investasi dari obligasi dari 1 tahun sampai 10 tahun.

    5. Reksa dana

    Reksa dana juga bisa dijadikan salah satu instrumen investasi jangka panjang. Secara khusus, jenis reksa dana yang paling cocok untuk investasi jangka panjang adalah saham.

    Reksa dana saham sendiri adalah reksa dana yang mengalokasikan dana investor ke pasar modal yang dalam konteks ini adalah saham.

    Investasi ini tergolong cocok untuk pemula yang belum memahami saham. Pasalnya, ada manajer investasi yang membantu memilihkan saham terbaik.

    6. Deposito

    Untuk pemula, depositi mungkin bisa menjadi pilihan investasi yang mudah dan aman digunakan.

    Dalam jenis investasi ini, kamu akan menyimpan sejumlah dana ke dalam bank selama jangka waktu yang ditentukan.

    Namun, berbeda dengan simpanan biasanya, deposito tidak bisa ditarik sebelum masa yang sudah ditentukan tersebut.

    Walaupun begitu, deposito memiliki suku bunga yang lebih besar dari jenis tabungan bank lain.

    Selain itu, jenis investasi ini juga aman karena jumlah uang yang kamu simpan sudah dijamin oleh LPS.

    Strategi Investasi Jangka Panjang

    investasi jangka panjang

    © Unsplash

    Nah, setelah membahas mengenai apa itu jenis-jenisnya, berikuta Glints akan memberikan strateginya agar kamu bisa sukses:

    1. Pilih investasi yang kamu mengerti

    Perhatikan dengan detail investasi apa yang akan kamu mulai nanti, jangan sampai kamu tidak mengetahui sama sekali sehingga nantinya bisa menimbulkan kerugian yang besar.

    Sebagai contoh, jika kamu memulai investasi saham, maka pahami seluk-beluk investasi tersebut dengan baik.

    Jangan lupa juga untuk perhatikan besar risiko dari produk investasi yang kamu pilih, ya.

    2. Perhatikan laba dan pertumbuhan perusahaan

    Sebagai investor, kamu juga harus perhatikan laba dan pertumbuhan dari perusahaan di mana kamu berinvestasi.

    Dari sini, kamu bisa menilai apakah kamu harus tetap memegang investasi tersebut atau tidak.

    Misalnya, kamu bisa perhatikan angka-angka seperti laba bersih perusahaan, kinerja masa depan dan kesempatan bertumbuh.

    3. Mulai investasi secepat mungkin

    Semakin lama uang diinvestasikan maka keuntungan yang didapatkan akan semakin besar. Itu merupakan salah satu strategi yang digunakan Warren Buffet dalam investasi saham.

    Jangan ragu untuk memulai investasi sejak dini, sebab dengan hal tersebut dapat menjaga aset kekayaan kamu di masa depan.

    4. Sering meriset kompetitor

    Riset kompetitor adalah hal yang penting dilakukan saat kamu melakukan investasi jangka panjang.

    Pasalnya, perusahaan yang bersaing bisa saja tiba-tiba menangkap pangsa pasar yang ada dan membuat harga pasar menjadi berubah.

    5. Adaptasi dan sabar

    Dua strategi ini memang terdengar sepele. Namun, investasi dalam waktu yang lama memang membutuhkan kesabaran yang tinggi supaya dapat menuai keuntungan yang besar.

    Tanpa kesabaran, bisa saja kamu menghentikan investasi di pertengahan dan mendapatkan keuntungan yang tidak seberapa.

    6. Lakukan diversifikasi portofolio

    Dalam melakukan investasi jangka panjang, jangan hiraukan diversifikasi produk investasi atau hanya memilih lebih dari satu produk investasi saja.

    Dengan melakukan diversifikasi, kamu bisa menjaga keamanan investasi jangka panjang yang sudah kamu lakukan.

    Jika salah satu harga investasi salah satu produkmu menurun, kamu masih bisa menutup kerugiannya dengan produk lainnya.

    Baca Juga: 7 Tips Efektif dan Mudah untuk Menghadapi Ketakutan Mulai Investasi

    Investasi jangka panjang memang sangat disarankan bagi kamu yang ingin menjaga aset kekayaan di masa depan. Tanpa investasi, mungkin uang kamu akan habis dalam waktu cepat.

    Nah, untuk membantumu lebih paham soal produk investasi dan cara melakukan investasi, kamu bisa baca ragam informasinya di Glints Blog.

    Mulai dari artikel seperti buku-buku belajar investasi, tips melakukan investasi untuk pemula, dan lainnya bisa kamu termukan di sini.

    Penasaran? Yuk, segera temukan informasi selengkapnya dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 25

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait