-->

Tukang Becak Ini Minta Tempat Mangkal Resmi Kepada Pemda Tolitoli

Adi sedang mangkal di Jl. Magamu Tolitoli
Adi, tukang becak yang biasa mangkal di Jalan Magamu, Kelurahan Pansakan Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli sedang duduk diatas becaknya tanpa penumpang, Kamis (28/06/2018) siang.

Keadaan dijalan itu sepi dari orang lalu lalang.

“Sepi sekali penumpang, paling dapat Rp 10.000 sampai Rp 15.000 seharian kalau keadaanya begini sampai sore” ujarnya kepada Dakoan.com.

Adi mengatakan profesi menjadi pengayuh becak merupakan pencarian satu-satunya yang Ia miliki, dia tetap bertahan karena menurutnya penghasilan Rp 10.000 sampai Rp 15.000 itu sudah bisa buat bertahan hidup untuk seorang bujang seperti dirinya.

“Cuma ini pekerjaan yang bisa saya kerja, jadi tukang becak, penghasilan Rp. 10.000 sampai 15.000 bisa sudah dipake basambung hidup karena masih anak muda, belum punya istri”, Ungkapnya.

Ia menceritakan banyak reka-rekanya yang sudah berkeluarga berhenti sebagai tukang becak karena pendapatan yang minim, kebanyakan mereka beralih profesi menjadi buruh bangunan.

“Banayak teman - teman tukang becak yang so punya istri berenti jadi tukangt becak, dorang kerja bangunan” paparnya.

Adi yang tak punya keahlian selain mengayuh becak berharap kepada pemerintah Kabupaten Tolitoli agar diberikan pangkalan becak resmi.

Kata Adi, jika ada tempat mangkal yang desidiakan, para tukang becak sepertinya dapat dengan mudah mendapatkan penumpang dan mereka juga tidak lagi terpencar - pencar mangkal di berbagai ruas jalan.

“Kalau pemerintah Tolitoli bantu torang disediakan pangkalan, teman-teman tukang becak tidak tahamburan lagi di pingir-pingir jalan, tertib juga, kan bagus diliat kalau Tolitoli ta atur bae” tutupnya.

Yayat
LihatTutupKomentar