Notification

×

Iklan

Iklan

Faktor Risiko dan Penyebab Jantung Berdebar Saat Tidur

Sabtu, 23 April 2022 | 23.24 WIB Last Updated 2022-04-28T20:17:02Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Advertisement
Swipe Up
SAFAHAD - Jantung berdetak kencang terkadang membuat kenyamanan tidur jadi terganggu. alangkah baiknya mencari tau penyebab dan pencegahan jantung berdebar disaat kita tidur.
SAFAHAD - Jantung berdetak kencang terkadang membuat kenyamanan tidur jadi terganggu. alangkah baiknya mencari tau penyebab dan pencegahan jantung berdebar disaat kita tidur.

Jantung berdebar-debar atau disebut palpitasi terjadi ketika denyut nadi di dada, leher, dan kepala terasa begitu disaat berbaring. pada umumnya palpitasi terbilang normal dan tak jadi pertanda kondisi yang lebih serius meski mengganggu.

Palpitasi rentan terjadi pada seseorang yang tidur dengan posisi miring. karena terdorong oleh posisi tubuh yang menekuk dan tekanan yang menumpuk didalam.

Dilansir dari Healthline, pada umumnya palpitasi terdapat beberapa gejala seperti tidak teraturnya denyut nadi, detak jantung yang cepat, atau detak jantung berhenti sebentar. Palpitasi pada malam hari umumnya tak perlu diwaspadai.

Meski tak perlu diwaspadai, jika mendapati jantung berdebar dengan salah satu gejala dibawah ini, harus bergegas mencari pertolongan medis. berikut gejalanya:

- sesak napas
- pingsan atau kehilangan kesadaran
- nyeri dada
- pusing
Penyebab dan Faktor Risiko Jantung Berdebar saat Tidur

Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab palpitasi. Namun, banyak yang tak menyadarinya. Berikut beberapa penyebab palpitasi:

- Mengkonsumsi stimulan seperti kafein, nikotin, obat yang terkandung pseudoefedrin
- Track record medis tertentu seperti anemia, tekanan darah rendah, gula darah rendah, atau penyakit tiroid
- Konsumsi cokelat
- Konsumsi minuman beralkohol
- Kelelahan atau kurang tidur
- Depresi, kecemasan, atau gangguan mental lainnya
- Rasa tertekan selama aktivitas sehari
- Demam
- Olahraga yang terlalu berat
- Perubahan hormon karena kehamilan, menopause, atau menstruasi

Palpitasi umumnya tak memerlukan perawatan apa pun. Gejala cenderung hilang dalam beberapa detik.

Menghindari pemicu palpitasi adalah cara terpenting untuk mencegahnya. Apabila anda perokok berat, mulai dari sekarang pertimbangkan untuk mengurangi bahkan berhenti merokok.

Meski kasus palpitasi jarang terjadi, palpitasi bisa menandakan kondisi yang serius, seperti berikut:

- hipertiroidisme, kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- aritmia, detak jantung tidak teratur
- takikardia, detak jantung cepat yang tidak normal
- bradikardia, detak jantung lambat yang tidak normal
- serangan jantung atau gagal jantung
- kardiomiopati, pembengkakan otot jantung
- penyakit katup jantung.[source]

×
Latest Update Update
CLOSE