Tak Resesi Bukan Berarti RI Aman, Nih Penjelasan Sri Mulyani!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dimungkinkan tidak akan terjerat resesi seperti banyak negara di dunia. Namun bukan berarti tidak ada hal buruk yang bisa menimpa ekonomi tanah air.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Selasa (19/7/2022)
"Kita dari sisi kita mengelola perekonomian dengan berbagai dinamika yang terjadi kita harus melihat dampak dari eksternal ke dalam negeri," jelasnya.
Pertama kata Sri Mulyani adalah kenaikan harga barang. Pemerintah mengantisipasi semakin terbatasnya pasokan serta lonjakan harga khususnya untuk komoditas energi dan pangan.
"Ini akan berpotensi bisa menggerus dari daya sisi masyarakat. Kita lihat berbagai macam mekanisme untuk bisa menstabilkan harga makanan, energi kita coba lakukan," paparnya.
Kedua adalah perubahan kebijakan moneter negara maju seperti Amerika Serikat (AS). Lonjakan inflasi yang dialami negeri Paman Sam tersebut memaksa kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve (The Fed). Bahkan lebih agresif dari yang sudah diperkirakan.
"Dari sisi inflasi dunia yang menyebabkan kenaikan suku bunga, AS Eropa dampaknya lebih kepada neraca pembayaran dalam bentuk capital outflow," ujarnya.
"Maka kita harus make sure neraca pembayaran kita kuat. Trade account kita bagus. Kita harus melihat capital account kita mendapatkan itu tekanan dari interest rate yang naik," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani memastikan pemerintah sudah mengantisipasi hal tersebut lewat berbagai kebijakan, baik fiskal maupun sektor rill. Setiap perkembangan terbaru akan dipantau dan direspons sesuai kebutuhan.
"Semua akan kita lihat. Policy-nya agar guncangan luar itu tidak mempengaruhi," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Di Depan Ganjar, Sri Mulyani Curhat Jalanan Rusak
(mij/mij)