Nirwana KehidupanPenerbit P4I, 6 Jan 2023 Buku cerpen ini membahas tentang pemuda yang merasa bangga dan teristimewa. Pemuda meneteskan air mata teringat “ia dari keluarga tak punya, hidup, dan mendapatkan segalanya dari kasih sayang keluarga, serta segalanya teristimewa tiada tara. Hati pemuda tersayat perih “melihat dan menyadari” uang prioritas utama pemenuhan kepuasan kehidupan bukanlah agama dahulu diprioritaskan sehingga interaksi dan relasi hubungan keluarga ataupun kehidupan tidak lagi memiliki makna kedamaian sesungguhnya. Pemuda berkata dalam hatinya “segalanya bukanlah karena harta melainkan kasih sayang, ketulusan tata krama tiada tara mampu membuat kedamaian kesantunan ajaran agama bagi kita menjadi bermakna”. |
Isi
Bagian 1 | 11 |
Bagian 2 | 13 |
Bagian 3 | 16 |
Bagian 4 | 27 |
Bagian 5 | 36 |
Bagian 6 | 47 |
Bagian 7 | 54 |
Bagian 8 | 57 |
Bagian 9 | 71 |
Istilah dan frasa umum
agar air mata akhirnya ayah dan ibu ayahku bapak berangkat berbeda bercerita berjalan bertemu biasa bulan cukup datang depan Dokter Dokter Eva dulu Fikri guru harapan hasil hati hingga ibuku ingin jadi jauh jawab jawabku Joni Jono Jono dan Joni kala kampung kamu kasih kataku kecil Keesokan harinya kelas keluarga keputusan kerja kesukaanku Kini kota kuliah lakukan lama lulus lupa makan malam masalah masuk melakukan melanjutkan memberikan membuat membuatku memiliki meminta memutuskan mencari mendapat Mendengar mengatakan menuju minggu mulai nanti nggak padaku pagi paling pemeriksaan pendeta penuh Penulis pergi perjalanan pernah pernikahan pindah pukul pulang Putri rasa rencana saat sahut salah sambil sebelum sebuah sedih sedikit segera Seketika sekolah selalu selama senang sepeda setiap Soni suasana Syalom tadi tahu tamat Tante Mirna tanya tanyaku teman temanku Terima terkadang ternyata terus tiba tiga Tuhan udah Universitas William Yogyakarta